LPS Minta Perbankan Terapkan Transparansi Produk Kepada Nasabah
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya transparansi perbankan kepada nasabah.
Menurutnya, transparasi sangat penting, terutama saat menawarkan produk simpanan, khususnya apabila tingkat bunga simpanan melebihi Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS.
Berdasarkan regulasi, setiap bank diwajibkan untuk menempatkan bukti kepesertaan program penjaminan LPS, pengumuman tingkat bunga penjaminan yang dianggap wajar dan maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS.
"Bank juga harus mencantumkan pernyataan bahwa bank merupakan peserta penjaminan LPS dalam setiap penawaran atau promosi produk simpanan," ujar Purbaya di acara Silaturahmi LPS dan Perbankan bertema "Tantangan Perekonomian Global dan Ketahanan Perbankan Indonesia di Tahun 2022",Selasa (12/4).
Selanjutnya, dia juga mengapresiasi kepatuhan bank terhadap ketentuan LPS terkait program penjaminan LPS.
"Survei kami dalam dua tahun terakhir menunjukkan bahwa Perbankan sudah berupaya dengan sangat baik. Kami sangat berterima kasih karena tingkat kepatuhan terus membaik," katanya.
Pada 2020 hasil survei tingkat kepatuhan mencapai 87 persen dan meningkat menjadi 89 persen pada 2021.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengapresiasi perbankan atas kontribusi dan kepatuhannya dalam membayar premi kepada LPS sebagai pelaksana amanat undang-undang LPS nomor 24 Tahun 2004.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menekankan pentingnya transparansi perbankan kepada nasabah.
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Forkopi Minta RUU Perkoperasian Tak Buru-Buru Disahkan, Banyak Poin Perlu Dibahas
- Strategi Bank Mandiri Memenuhi Standar Global Keberlangsungan Bisnis
- Bank Raya Terus Berupaya Luncurkan Inovasi Terbaru Demi Nasabah
- Indonesia Re Bantu LPS Menjaga Stabilitas Industri Reasuransi
- Tebar Reward, PNM Berangkatkan Nasabah Terbaik untuk Ibadah Umrah