LPSK Bakal Kaji Permohonan Perlindungan dari LBH Padang Terkait Kasus Afif Maulana

LPSK Bakal Kaji Permohonan Perlindungan dari LBH Padang Terkait Kasus Afif Maulana
Wakil Ketua LPSK Susilaningtyas saat menyatakan bakal mendalami permohonan perlindungan oleh LBH Padang terkait kasus kematian Afif Maulana di Kantor LPSK, Jakarta Timur, Rabu (26/6). Foto: Kenny Kurnia Putra/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bakal mengkaji permohonan perlindungan oleh LBH Padang untuk enam saksi dalam kasus kematian Afif Maulana.

Wakil Ketua LPSK Susilaningtias menyebutkan LBH Padang sudah melengkapi syarat administrasi pengajuan perlindungan.

"Kalau sampai sejauh ini berkaitan dengan proses pengajuan permohonan ini sedang dilengkapi semuanya, administrasinya, ya. Namun, nanti berkaitan dengan substansinya dan materinya nanti akan didalami lagi oleh LPSK," kata Susilaningtias di LSPK, Jakarta Timur, Rabu (26/6).

Dia menjelaskan kasus yang diajukan sebetulnya berkaitan dengan penyiksaan, tetapi dalam KUHP belum diatur terkait hal tersebut.

"Namun, di UU Perlindungan Saksi dan Korban disebutkan dalam penyiksaan, saksi dan korban harus dilindungi. Jadi, ini memang mandat LPSK," lanjutnya.

Perempuan yang akrab disapa Susi itu menegaskan pihaknya masih perlu melihat fakta-fakta hukum yang berlaku.

"Saat ini perlu dilihat fakta hukumnya seperti apa terjadi penyiksaan tersebut. Kami belum turun ke lapangan," tegasnya.

Sebelumnya, LBH Padang mewakili para saksi dalam kasus kematian Afif Maulana (13) untuk mengajukan perlindungan LPSK pada Rabu (26/6).

LPSK bakal mendalami permohonan perlindungan oleh LBH Padang untuk 6 orang saksi dalam kasus kematian Afif Maulana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News