LPSK Bisa Berikan Perlindungan Darurat Jika Ada Ancaman di Kasus Kematian Afif Maulana
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias menyatakan pihaknya bisa memberikan perlindungan darurat dalam kasus kematian Afif Maulana.
Namun, perlindungan darurat akan diberikan jika LPSK menemukan ada ancaman dan intimidasi terhadap saksi kasus tersebut.
Awalnya, Susi menjelaskan LPSK akan menelaah permohonan perlindungan soal kasus Afif.
Dia menjelaskan penelaahan itu bisa saja memakan waktu hingga 30 hari kerja.
"Ada juga misalnya sebelum 30 hari kerja itu ada situasi mendesak dalam artian ancaman terhadap saksi dan korban kami bisa beri perlindungan darurat," kata Susilaningtyas di Kantor LPSK, Jakarta Timur, Rabu (26/6).
Dia menyebutkan saksi yang akan diberikan perlindungan harus memenuhi syarat, salah satunya memiliki informasi penting dalam kasus tersebut.
Perempuan yang akrab disapa Susi itu juga menjelaskan pihaknya akan ke Padang untuk menelaah permohonan tersebut.
"Iya nanti kami akan kesana cuma waktunya belum bisa kami sampaikan karena kami masih koordinasi lebih lanjut," lanjutnya.
Wakil Ketua LPSK Susilaningtias menyatakan pihaknya bisa memberikan perlindungan darurat dalam kasus kematian Afif Maulana
- LPSK Beri Perlindungan 5 Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
- Polri Diminta Segera Umumkan Hasil Timsus Kasus Vina Cirebon
- Sudirman Terpidana Pembunuhan Vina Dipindah ke Lapas Cirebon
- Para Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon dan Eki Dijaga LPSK
- LPSK Beri Perlindugan kepada 7 Terpidana Kasus Kematian Vina & Eki di Cirebon
- Soal Saksi Pansus Haji Mendapat Tekanan, Menag Yaqut: Intimidasi itu Dilakukan oleh Siapa?