LPSK Siap Lindungi Aktivis Antikorupsi yang Ditembak di Bangkalan
jpnn.com - JAKARTA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) resmi memberikan perlindungan terhadap Mathur Husyairi. LPSK pun meminta polisi segera mengusut tuntas perkara itu untuk membuktikan siapa aktor di balik penembakan aktivis antikorupsi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tersebut.
Wakil Ketua LPSK Azkari Azhar berharap, dengan telah diberikannya perlindungan terhadap korban, polisi bisa konsentrasi segera menyelesaikan pengusutan perkara itu.
"Biar segera terungkap motif dari kasus ini," katanya.
Berbagai perlindungan yang diberikan LPSK terhadap saksi dan korban kasus-kasus pidana antara lain pemberian dukungan hak prosedural, perlindungan fisik, hukum, hingga medis.
Sejauh ini hanya Mathur yang mengajukan perlindungan ke LPSK. Keluarga Mathur maupun kawan-kawannya sesama aktivis belum ada yang mengajukan hal yang sama. Azkari berharap dengan telah diberikannya perlindungan terhadap korban, polisi bisa konsentrasi segera menyelesaikan pengusutan perkara ini.
"Biar segera terungkap motif dari kasus ini," ungkapnya.
Pada 20 Januari 2015, Mathur ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Jalan Teuku Umar, Bangkalan. Teror itu bukan yang pertama dialami Direktur Centre For Islam dan Democration Studi itu. Sebelumnya, kaca rumahnya juga pernah dipecah orang tak dikenal. Bahkan mobilnya sempat berusaha dibakar oleh sekelompok orang misterius. SMS bernada ancaman juga kerap diterima Mathur.
Mathur selama ini dikenal lantang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi. Salah satunya yang melibatkan Ketua DPRD Bangkalan yang kini mendekam di tahanan KPK, Fuad Amin Imron. Tercatat pada 2010, Mathur pernah melaporkan kasus dugaan korupsi mantan Bupati Bangkalan dua periode itu dalam proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah.
JAKARTA – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) resmi memberikan perlindungan terhadap Mathur Husyairi. LPSK pun meminta polisi segera
- Asdamindo: Standar Kebersihan dan Praktik Sanitasi Depot Air Minum Kunci Kesehatan
- Tim Hukum Hasto Nilai Banyak Saksi yang Dipanggil KPK Tak Memberikan Keterangan Baru
- Komentari Usulan MBG Pakai Dana Zakat, Istana: Sangat Memalukan!
- Dukung Program Makan Gratis Bergizi, GKSI Bagikan 15 Ribu Susu
- 69% Honorer Satpol PP Belum Dapat Formasi PNS dan PPPK, Pantesan Demo Besok
- Kapolri: Direktorat PPA-PPO Hingga Polda-Polres Dukung Perlindungan Perempuan dan Anak