LSI Denny JA Ingatkan Pemerintah Soal Potensi Ledakan Emosi Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga penelitian Lingkar Survei Indonesia (LSI) Danny JA mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi ledakan emosi masyarakat karena kecemasan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan LSI Denny JA saat merilis hasil penelitiannya terkait kecemasan masyarakat yang mulai bergeser dari virus Covid-19 menjadi ekonomi.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, ancaman kelaparan dan pengangguran adalah sesuatu yang konkret dirasakan masyarakat, dan dianggap sebagai musuh yang nyata.
Sementara melawan virus bagi rakyat kebanyakan adalah musuh yang tidak kelihatan.
"Mereka yang lapar, yang dihalangi kerja, tidak pula menerima bantuan sosial memadai dapat berubah menjadi mereka yang marah," kata Rully dalam keterangan yang diterima, Jumat (12/6).
Menurut dia, mereka yang marah dapat dengan mudah dipantik untuk memulai kerusuhan sosial. Krisis kesehatan menjadi krisis ekonomi dan bisa berubah menjadi krisis sosial dan politik.
"Kesulitan ekonomi publik ini perlu diantisipasi agar tak meledak menjadi kerusuhan sosial," jelas Rully.
Meski demikian, pihaknya mengingatkan, jangan karena ingin menghidupkan ekonomi, justru membahayakan kembali kesehatan masyarakat.
LSI Danny JA mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi ledakan emosi masyarakat karena kecemasan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua