LSI: Publik Menilai Tingkat Korupsi Melonjak dalam Dua Tahun Terakhir

jpnn.com, JAKARTA - Publik menilai korupsi di Indonesia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.
Hal itu seperti tertuang dalam temuan teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan judul "Tren Persepsi Korupsi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19".
Dalam survei tersebut, sebanyak 39,6 persen responden menilai korupsi mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.
"Warga masih lebih banyak menilai bahwa tingkat korupsi ‘meningkat’ atau ‘tidak ada perubahan’ ketika diminta mengevaluasi tingkat korupsi dua tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif LS Djayadi Hanan saat memparkan hasil surveinya secara virtual, Selasa (3/11).
Masih mengacu hasil survei, sebanyak 31,9 persen responden menilai tingkat korupsi tidak mengalami perubahan.
Sementara itu, hanya 13,8 persen responden yang menilai tingkat korupsi menurun dan 14,8 persen tidak menjawab.
"Jadi, yang menilai bahwa tingkat korupsi ‘menurun’ itu lebih sedikit," ujar dia.
LSI memetakan demografi para responden berdasarkan pilihan pada Pilpres 2019, terkait persepsi korupsi dalam dua tahun terakhir.
Djayadi menyebut masih lebih banyak warga menilai tingkat korupsi ‘meningkat’ atau ‘tidak ada perubahan’ ketika diminta mengevaluasi tingkat korupsi dua tahun terakhir.
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- 5 Berita Terpopuler: Daftar 31 Dubes yang Dilantik Prabowo Wow, Ada Politikus PDIP, Apa Saran Hasan Nasbi?
- Kabar Terbaru Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau, Siap-siap Saja
- 15.086 Warga Binaan Muslim di Jatim Diusulkan Dapat Remisi Khusus Idulfitri
- RUU BUMN Mewujudkan Peran yang Lebih Optimal
- Ketum GPA Minta Kejagung Transparan soal Duit Sitaan Kasus Duta Palma