LSM Australia Bertahan di Aceh Tingkatkan Pertanian Lahan Kering
Ketika tsunami menerjang Aceh pada Desember 2004, merenggut korban 170.000 orang, setidaknya sekitar 62.000 petani setempat harus mengungsi.
Ladang mereka hancur tersapu sedimen dan air asin, serta kehilangan nutrisi tanah bagi pertanian mereka.
Menurut Rahmad Kurniadi, tenaga pelatih pertanian setempat, banyak area persawahan tertutup pasir dan lumpur.
"Tantangan terbesar yang kami hadapi setelah tsunami yaitu mengembalikan kesuburan tanah," katanya saat ditemui ABC.
Setelah tsunami, bantuan asing mengalir ke Aceh dari seluruh dunia. Organisasi non-pemerintah pun berlomba mengulurkan bantuan.
Photo: ACIAR bekerja sama dengan universitas setempat mengembangkan teknik budidaya lahan kering di Aceh. (ABC News: Kallee Buchanan)
Namun 14 tahun kemudian, hanya satu LSM yang tersisa, yaitu Pusat Penelitian Pertanian Internasional Australia (ACIAR).
LSM ini menjalankan proyek untuk membantu petani di Aceh memperbaiki lahan mereka sekaligus meningkatkan produktivitasnya.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan