LSM Kaltim Ancam Awang Faroek
Jika Gagal Perjuangkan Blok Mahakam
Senin, 22 November 2010 – 16:05 WIB
Menurut Adi, kesepakatan untuk melakukan tekanan terhadap gubernur itu muncul karena sejauh ini Awang Faroek dinilai kurang optimal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya terkait dengan pengelolaan Blok Mahakam. Padahal, masyarakat sangat menginginkan pemerintah bisa terlibat dalam pengelolaan blok itu dengan harapan bisa memperbaiki kehidupan mereka.
Baca Juga:
“Selama blok itu dikuasai oleh PT Total, masyarakat sama sekali tak merasakan manfaatnya. Nah, jika daerah ikut share saham sekaligus menjadi pengelola, masyarakat berharap bisa mendapat kehidupan yang lebih baik, karena PAD (Pendapatan Asli Daerah) akan terdongkrak. Karena itu gubernur harus serius memperjuangkan. Tidak boleh seenaknya sendiri,” kata Adi.
Selain mengancam akan menduduki kantor gubernur, sejumlah LSM dan elemen mahasiswa juga berencana akan menduduki kantor Total di Kaltim. Namun, rencana itu menjadi tahapan berikutnya setelah melihat langkah-langkah konrit yang akan dilakukan Awang Faroek.
“Jika Awang sudah bersungguh-sungguh berjuang untuk mendapatkan Blok Mahakam tapi ternyata Total tetap menutup pintu dan tak merespon sama sekali, bukan tidak mungkin kantor Total juga akan kita duduki,” ujar Agus Amri dari LBH Mahakam yang juga menjadi peserta dalam pertemuan tersebut.
SAMARINDA - Koordinator Borneo Institute for Social Transformation (BIST) Adi Supriadi mengancam akan menduduki kantor Gubernur Kaltim jika Gubernur
BERITA TERKAIT
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang
- Camat Diminta Lebih Peka Atasi Isu Wilayah dan Penyusunan Anggaran
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi