LSM Minta Operasi Militer Papua Dihentikan
Kamis, 28 Februari 2013 – 13:06 WIB
JAKARTA -- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsial meminta pelaku penembakan delapan anggota TNI di Papua segera ditangkap dan wajib di proses hukum. "Saya kira konflik di Papua masih bisa ditangani melalui operasi penegakan hukum, dimana polisi masih tetap menjadi garda di depan untuk mengatasi persoalan konflik di Papua," paparnya.
"Penembakan TNI wajib di proses, bahkan kekerasan sebelum ini, dan banyak kasus kekerasan di Papua harus dibongkar oleh kepolisian daerah Papua, itu harus dijalankan," ujar Direktur Penelitian Imparsial, Al Araf, di Jakarta, Kamis (28/2).
Selain itu, Al meminta operasi milter supaya dihentikan. Menurutnya lebih baik dilakukan dengan membangun ruang dialog baru agar tidak lagi menimbulkan korban jiwa. Ia menilai, tingkat konflik di Papua masih dapat ditangani melalui operasi penegakan hukum, tanpa harus melakukan operasi militer.
Baca Juga:
JAKARTA -- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsial meminta pelaku penembakan delapan anggota TNI di Papua segera ditangkap dan wajib di proses
BERITA TERKAIT
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi