LSM: Tunjangan DPR Tak Pernah Naik? Itu Bohong Belaka

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menepis keterangan sejumlah anggota DPR hingga Sekretaris Jenderal DPR Winantunigtyastiti terkait tidak adanya kenaikan tunjangan DPR sejak tahun 2003.
Faktanya, kata Uchok, penghasilan Anggota DPR Periode 2009-2014 pernah mengalami kenaikan. Karena itu, dia menilai penjelasan tersebut karena melakukan kebohongan publik.
“Kalau ada Aggota Dewan yang menyatakan bahwa sudah dua periode pendapatan tidak naik adalah bohong belaka. Karena, menurut catatan CBA sudah dua kali ada kenaikan tunjangan DPR,” kata Uchok kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/9).
Berdasarkan data yang dia peroleh, kenaikan tunjangan pertama adalah penghasilan bersih anggota Dewan untuk tahun 2010 sebesar Rp44.934.400. Kemudian, pada tahun 2013 atau slip gaji bulanan anggota Dewan tahun 2013, penghasilan anggota Dewan kotor sebesar Rp67.274.345. Sedangkan penghasilan bersih setelah dipotong pajak sebesar Rp58.366.000.
“Jadi, selama menjadi anggota Dewan sejak tahun 2009-2014, ada kenaikan penghasilan anggota Dewan sebesar Rp13.431.600. Kenaikan penghasilan ini diperoleh (dilihat) dari slip gaji tahun 2013 sebesar Rp58.3 juta,” kata Uchok.(fat/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menepis keterangan sejumlah anggota DPR hingga Sekretaris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Bupati Tasikmalaya Terpilih Ade Didiskualifikasi MK, KPU Jabar Beralasan Begini
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Bahlil Digugat ke Mahkamah Golkar Gegara Ganti Ketua DPR Papua Barat Daya Tanpa Prosedur
- Soedeson Soroti Eksekusi Rumah Warga di Bekasi, Penegak Hukum Diduga Langgar Prosedur