Luar Biasa, Bos ini Jual Restoran untuk Obati Karyawan
jpnn.com - Menjadi pemimpin perusahaan alias bos yang baik dan dicintai anak buah tidak hanya dituntut punya kecakapan memimpin, berkarisma, welas asih, dan inspiratif. Tapi, juga murah hati. Nah salah satu bos yang dinilai memiliki karakter itu adalah Michael De Beyer, bos dermawan asal Amerika Serikat (AS).
Pemilik Restoran Kaiserhof di Kota Montgomery, Montgomery County, Negara Bagian Texas, itu sukses menjadi omongan dunia pada 2014 lalu. Bukan karena menu masakan Eropa dan Jerman yang menjadi spesialisasi restoran tersebut, melainkan karena kemuliaan hati De Beyer. Dia rela menjual restorannya demi mendanai pengobatan tumor salah seorang stafnya.
''Saya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri dan mendapati darah saya menggumpal. Maka, saya harus menginap di rumah sakit dan melakukan CAT scan dan MRI. Hari berikutnya, saya diberi tahu bahwa saya mengidap tumor. Tumor otak,'' kata Brittany Mathis, salah seorang pelayan di restoran De Beyer. Informasi itu membuat gadis yang kini berusia 21 tahun tersebut shock. Pada 2000 lalu, jenis tumor yang sama merenggut nyawa ayahnya.
Tidak hanya sedih karena mengidap tumor otak seperti sang ayah, Mathis juga bingung karena dirinya tidak punya cukup dana untuk menjalani pengobatan. Dia juga tidak lagi punya asuransi. Maka, Mathis terpaksa menyerah. Dia menjalani hari-hari dengan pasrah karena memang tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Dia pun tetap tekun bekerja sebagai pelayan di restoran yang juga menjadi tempat kerja ibu dan adiknya tersebut.
Tapi, kesedihan dan kebingungan Mathis tidak perlu berlanjut setelah sang bos mendengar tentang tumor otak yang diderita perempuan cantik tersebut. Dia mendatangi Mathis dan mengusulkan sesuatu yang luar biasa. Restorannya. Ya, De Beyer menawarkan restoran miliknya sebagai sumber dana pengobatan Mathis. Caranya, menjual restoran yang sudah 17 tahun dia kelola tersebut.
''Saya tidak bisa hanya diam dan tidak berbuat apa-apa. Saya harus melakukan sesuatu,'' tandas De Beyer. Dia lantas memublikasikan penawaran penjualan untuk restorannya itu. Sebagai harga awal, dia mematok restoran tersebut dengan harga separo nilai bisnisnya. Jika ada yang menawar dengan harga lebih dari itu, restoran tersebut langsung berpindah tangan. Dan, Mathis mendapatkan biaya pengobatan.
Sebelumnya, menurut Huffington Post, De Beyer pernah melakukan hal yang sama. Dia pernah berusaha menjual restorannya itu. Alasannya cukup klasik. Yakni, agar dia bisa beristirahat dari bisnis kuliner dan punya lebih banyak waktu untuk keluarga. Tapi, sebelumnya, dia selalu menolak tawaran-tawaran yang mampir. Dia menganggap penawaran-penawaran itu terlalu murah.
Kini restoran yang menjadi jujukan warga Jerman di Texas tersebut sudah ganti pemilik. Dana untuk Mathis pun jelas sudah didapat. Tapi, De Beyer tidak lantas mundur dari bisnis kuliner. Di restoran itu, De Beyer masih hadir di dapur setiap hari. Ya, dia tetap menjadi chef di sana dan berstatus karyawan. Sungguh (mantan) bos yang inspiratif. (Bussinesnewsdaily/CNN/hep/c19/dos/pda)
Menjadi pemimpin perusahaan alias bos yang baik dan dicintai anak buah tidak hanya dituntut punya kecakapan memimpin, berkarisma, welas asih, dan
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29