Luar Biasa! Jumlah BUMDes Bertambah 12 Kali Lipat
jpnn.com - PARIGI - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengukuhkan pengurus dari 278 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (22/5).
Marwan menekankan, BUMDes merupakan satu pilar ekonomi desa. Karena itu, dengan dikukuhkannya pengurus yang baru, BUMDes dapat lebih maksimal lagi berperan aktif mendorong kemandirian ekonomi desa.
"Dengan kata lain, jika desa-desa di Kabupaten Parigi Moutong dapat mandiri secara ekonomi maka hal tersebut akan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah sebagai sebuah hasil akumulasi," ujar Marwan.
Menurut mantan anggota DPR ini, jumlah BUMDes saat ini telah berkembang sangat pesat. Mencapai 12.115 BUMDes, atau bertambah 12 kali lipat dibanding 2014 lalu yang hanya 1.022 BUMDes.
Berkembangnya BUMDes tidak terlepas dari kontribusi dana desa 2015, sebagaimana tertera dalam Peraturan Menteri DPDTT Nomor 21/2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa.
"Di awal saya hanya menargetkan membentuk 5000 BUMDes, tapi seiring berjalannya waktu, pembentukan BUMDes sudah melebihi target," ujarnya.
Marwan optimistis keberadaan BUMDes akan mampu menjadi sarana penyerapan tenaga kerja di desa. Selain itu juga mampu meningkatkan kreativitas masyarakat desa, dan membuka peluang usaha ekonomi produktif di desa.
"Melihat pentingnya keberadaan BUMDes dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi desa, kami menargetkan terbentuknya15.000 BUMDes 2016," ujar Marwan. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang