Luar Biasa, Kopi hingga Pupuk Organik dari Desa Berhasil Tembus Pasar Eropa
jpnn.com, JAKARTA - Beberapa produk pertanian dan perkebunan dari desa berhasil diekspor ke berbagai negara tujuan di Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Timur Tengah. Hal ini membanggakan di tengah upaya membangkitkan perekonomian nasional di masa pandemi.
“Desa adalah salah satu jantung perekonomian, termasuk dalam menghasilkan produk-produk ekspor. Karena itu Kementerian Perdagangan menggandeng dan mendukung berbagai pihak yang fokus membangun produksi desa dengan memberikan akses logistik dan perdagangan,” tutur Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Sabtu (31/7).
Dalam bidang akses pasar, perjanjian perdagangan baik bilateral maupun multilateral sangat penting agar produk-produk Indonesia bisa diakomodasi oleh negara tujuan dengan tarif yang bagus, bahkan tanpa tarif bea masuk.
Menurut Jerry, ini penting karena secara politis dan teknis memang perlu dilakukan berbagai upaya agar sebuah negara menerima dan memberikan fasilitas bagi produk Indonesia.
“Hambatan perdagangan harus diminimkan dan mengoptimalkan fasilitasi perdagangan bagi produk Indonesia sehingga bukan hanya bisa masuk tetapi juga bisa mengakses pasar di negara tujuan. Itu inti dari upaya-upaya dalam perjanjian perdagangan," sambungnya.
Sedangkan dalam fasilitasi pergudangan dan logistik, Kemendag mengembangkan Sistem Resi Gudang (SRG). Hingga 2020, tercatat sudah sekitar 123 gudang di daerah yang masuk dalam program SRG.
SRG berfungsi untuk menjadi gudang simpan tunda beli produk pertanian dan perkebunan. Dengan begitu pengelolaan pasokan dan harga bisa dilakukan dengan baik. Saat ini ada sekitar 20 komoditas yang bisa dikelola melalui SRG termasuk kopi dan porang yang saat ini menjadi salah satu primadona komoditas ekspor.
Jerry Sambuaga juga mengapresiasi peran PT Astra International, Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Koperasi dan UKM yang melakukan ekspor perdana berbagai produk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan desa. Beberapa produk yang diekspor dari desa yaitu kopi, beras organik, pupuk organik hingga essential oil dengan negara tujuan Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Timur Tengah.
Wamendag menyatakan desa adalah salah satu jantung ekonomi termasuk dalam menghasilkan produk ekspor
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- Bea Cukai Kalbagsel dan Instansi Terkait Dukung Pelaku Usaha Lokal Tingkatkan Ekspor
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini