Luar Biasa, Mengharukan, Setia Dampingi Keluarga Pasien

Luar Biasa, Mengharukan, Setia Dampingi Keluarga Pasien
Budiawan membawa sejumlah kebutuhan ke RSCM jakarta untuk pasien cangkok hati. Foto: Sahrul Yunizar/JawaPos

Demi anak, mau tidak mau rutinitas itu dia lakoni. Tujuh bulan dia menjalani masa sulit tersebut. Amat berat lantaran segala kebutuhan dia urus sendiri.

”Tidak ada yang bantu. Hanya sesekali saya berkonsultasi dengan teman-teman dari Yayasan Berbagi,” ujarnya.

Pertengahan 2015, Hasan akhirnya mengembuskan napas terakhir. Budiawan sedih bukan kepalang. Tapi apa daya, takdir berkata lain.

Dia pun berusaha ikhlas. Sampai janji untuk mengabdikan diri terucap. Kemudian datang tawaran dari RSCM untuk menjadi porter. ”Pikiran saya hanya membantu,” ucap dia.

Sejak saat itu Budiawan menjadi porter di RSCM. Pihak RS lantas memberinya apresiasi Rp 90 ribu per delapan jam. Meski jumlahnya tidak seberapa, dia menerima dengan senang hati.

Pihak RSCM menawari Budiawan karena dia sudah banyak membantu keluarga pasien sebagai porter dengan sukarela, tanpa bayaran.

Bagi dia, membantu keluarga pasien yang butuh pertolongan adalah suatu keharusan. Apalagi, mayoritas pasien berasal dari keluarga kurang mampu yang berobat dengan kartu BPJS Kesehatan.

Karena itu, Budiawan tidak pernah menolak ketika dimintai bantuan dokter maupun keluarga pasien.

Ada energi besar pada diri Budiawan untuk berbuat kebajikan, setelah dia kehilangan si buah hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News