Luar Biasa, Umat Tetap Sembahyang seperti Biasa

Luar Biasa, Umat Tetap Sembahyang seperti Biasa
Pengurus Vihara Budi Dharma Singkawang, Khim Liong, menunjukkan bekas bom molotov di kelentengnya Jalan GM Situt ini, Senin (14/11). Foto: Suhendra/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Waka Polres Singkawang, Kompol Dhani Catra Nugraha, SH, SIK menyatakan, telah berkoordinasi dengan TNI setempat.

“Babinkamtibmas kita instruksikan untuk turun ke tokoh masyarakat dan tokoh agama,” tukasnya.

Polres telah menempatkan lima personil di gereja besar dan dua personil di gereja kecil menyusul peristiwa pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).

“Kita mengimbau semua pihak turut membuat Singkawang tetap kondusif,” pinta Dhani.

Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang, Baharuddin, mengecam pelemparan bom molotov di kelenteng tersebut dan pengeboman gereja di Kaltim.

“FKUB mengharapkan hal ini tidak terjadi di Singkawang, karena Singkawang multietnis dan agama. Kami mengutuk keras,” ujarnya, ditemui di Kantor Kementerian Agama Singkawang. Ia meminta TNI dan Polri mengintensifkan kerja intelijen.

Sesuai dengan peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Agama RI Nomor 9 dan 8 Tahun 20016 tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Baharudin mengingatkan, yang ikut bertanggung jawab menjaganya adalah bupati, wali kota, dan gubernur.

“Kita harapkan segera disidik atau ditindaklanjuti agar ketahuan siapa saja pelakunya dan apa motifnya. Harus ada kepastian hukum,” pinta dia.

SINGKAWANG - Khim Liong langsung terkejut. Saat itu masih subuh, sekitar pukul 04.30. Dia ditelephone, mengabarkan ada yang melempari Vihara Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News