Luar Biasa, Umat Tetap Sembahyang seperti Biasa

Waka Polres Singkawang, Kompol Dhani Catra Nugraha, SH, SIK menyatakan, telah berkoordinasi dengan TNI setempat.
“Babinkamtibmas kita instruksikan untuk turun ke tokoh masyarakat dan tokoh agama,” tukasnya.
Polres telah menempatkan lima personil di gereja besar dan dua personil di gereja kecil menyusul peristiwa pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).
“Kita mengimbau semua pihak turut membuat Singkawang tetap kondusif,” pinta Dhani.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Singkawang, Baharuddin, mengecam pelemparan bom molotov di kelenteng tersebut dan pengeboman gereja di Kaltim.
“FKUB mengharapkan hal ini tidak terjadi di Singkawang, karena Singkawang multietnis dan agama. Kami mengutuk keras,” ujarnya, ditemui di Kantor Kementerian Agama Singkawang. Ia meminta TNI dan Polri mengintensifkan kerja intelijen.
Sesuai dengan peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Agama RI Nomor 9 dan 8 Tahun 20016 tentang Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Baharudin mengingatkan, yang ikut bertanggung jawab menjaganya adalah bupati, wali kota, dan gubernur.
“Kita harapkan segera disidik atau ditindaklanjuti agar ketahuan siapa saja pelakunya dan apa motifnya. Harus ada kepastian hukum,” pinta dia.
SINGKAWANG - Khim Liong langsung terkejut. Saat itu masih subuh, sekitar pukul 04.30. Dia ditelephone, mengabarkan ada yang melempari Vihara Budi
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki