Luar biasa, Volume Ekspor Dari Sulut Terus Meningkat di Masa COVID-19
Ekspor komoditas itu dilakukan melalui penerbangan langsung atau direct call memakai maskapai penerbangan Garuda Indonesia A 330-200.
Terhitung sudah tiga kali barang-barang hasil pertanian dan perikanan Sulut dan daerah lainnya di kawasan Indonesia Timur diekspor ke Jepang.
“Ini yang ketiga kali sejak diluncurkan oleh Pak Gubernur. Kami terus menggalakkan para nelayan dan petani untuk memanfaatkan jalur ekspor ini,” ujar Kadis Perikanan dan Kelautan Sulut, Tineke Adam, usai mengikuti proses pengiriman langsung di Bandara Sam Ratulang, Rabu (7/10) kemarin.
Ekspor perdana ke Jepang dilepas oleh Olly pada 23 September 2020, bertepatan dengan HUT ke-56 Sulut.
Saat itu komoditas yang diekspor meliputi hasil perikanan senilai USD 66.000, ditambah 4,5 ton ikan dari Ambon, Maluku serta 100 kg sampel komoditas pertanian Sulut berupa nanas, bawang merah, pala dan komoditi lain.
Ekspor kedua dilepas pada 30 September 2020 dengan jumlah yang bertambah. Meliputi komoditas ikan tuna, ikan nila, lobster dengan total 6.1 ton serta sampel pertanian 90 kg.
Untuk tahap ketiga, angkanya bertambah menjadi lebih dari 9,1 ton.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Volume ekspor dari Sulawesi Utara terus meningkat di masa pandemi Virus Corona (COVID-19). Bahkan, komoditas dari sejumlah daerah di Indonesia Timur juga diekspor melalui Sulut
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024