Luar Biasa…Syria Hening Sejenak dari Perang
DAMASKUS - Gencatan senjata sedang berlangsung di Syria saat ini. Sesuai kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan Rusia pekan lalu, segala bentuk pertempuran harus dihentikan di seluruh penjuru republik tepi Laut Mediterania mulai kemarin petang (12/9).
Jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, Syria memang lebih hening kemarin. Bahkan, sebelum gencatan senjata berlaku. Itu disebabkan sebagian besar penduduk negeri yang tercabik perang tersebut merayakan Idul Adha alias Hari Raya Kurban.
"Gencatan senjata pertama mulai berlaku selama 48 jam sejak pukul 19.00 waktu setempat. Selanjutnya, jika gencatan senjata pertama itu sukses, gencatan senjata berikutnya akan langsung berlaku selama 48 jam lagi," terang Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Seiring berlakunya gencatan senjata itu, seluruh misi sosial dan kemanusiaan juga mulai berjalan di Syria.
Dalam pidato Idul Adha di Kota Daraya, Provinsi Rif Dimashq, Presiden Bashar Al Assad menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata.
Tapi, dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan kembali prinsipnya untuk menyatukan Syria di bawah kendali pemerintah. Tidak seperti sekarang yang terbagi menjadi wilayah pro-pemerintah dan wilayah pro-pemberontak.
"Saya bersama segenap jajaran pemerintah menyampaikan pesan bahwa kami telah membulatkan tekad untuk merebut kembali setiap inci tanah Syria dari tangan teroris. Kami juga akan mewujudkan kembali perdamaian dan stabilitas di negeri ini seperti masa lalu," pungkasnya. (AFP/Reuters/aljazeera/hep/c6/any/flo/jpnn)
DAMASKUS - Gencatan senjata sedang berlangsung di Syria saat ini. Sesuai kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan Rusia pekan lalu, segala bentuk pertempuran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer