Luar Negeri Berang, Dalam Negeri Mengecam
jpnn.com - KETEGANGAN menyelimuti Laut Tiongkok Timur selama lebih dari sepekan terakhir. Jepang dan Tiongkok, yang memperebutkan Kepulauan Senkaku atau Kepulauan Diaoyu, saling pamer kekuatan militer.
Setelah Tokyo mempermasalahkan kapal-kapal Tiongkok yang berlayar di perairan sengketa, giliran Beijing yang melarang pesawat-pesawat Jepang untuk melintasi langit Laut Tiongkok Timur tanpa izin.
Pada 23 November lalu, Tiongkok memberlakukan zona pertahanan udara di perbatasannya dengan Jepang. Kawasan yang bernama Air Defense Identification Zone atau Zona Identifikasi Pertahanan Udara itu lebih dikenal sebagai ADIZ. Sesuai dengan namanya, kawasan tersebut menjadi zona terbatas. Setiap pesawat yang akan melintasi zona itu harus meminta izin atau menyampaikan pemberitahuan kepada Beijing.
ADIZ anyar tersebut jelas memantik reaksi keras Jepang. Negara tetangga Tiongkok yang berbagi perbatasan di Laut Tiongkok Timur itu berang. Tokyo menentang keras penerapan ADIZ di perbatasan dua negara. Protes Jepang tersebut menuai dukungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Sebagai sekutu Negeri Sakura, AS dan Korsel pun menyatakan penolakan mereka terhadap ADIZ.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping lantas menghadapi tekanan. AS dan sekutunya di Asia mendesak Beijing mencabut penerapan ADIZ. Tidak hanya lewat pernyataan, Washington juga mengirimkan dua pesawat pengebom, B-52, dari pangkalan militernya di Guam untuk menguji ADIZ. Jepang dan Korsel kemudian mengikuti langkah AS tersebut.
Ujian AS, Jepang, dan Korsel itu sukses membuat Beijing menuai kecaman dari masyarakatnya. Sebab, ternyata pemerintahan Xi sama sekali tidak berbuat apa pun ketika pesawat-pesawat militer tiga negara tersebut melanggar ADIZ. Padahal, sebelumnya Tiongkok mengancam bakal menindak tegas seluruh pesawat asing yang memasuki zona terbatas tanpa izin.
Kamis lalu (28/11) Beijing akhirnya beraksi. Negeri Panda itu mengirimkan sejumlah jet tempur dan satu pesawat patroli untuk mengamankan ADIZ. Bersamaan dengan itu, Kementerian Pertahanan meralat pernyataan tegas pemerintah sebelumnya. ’’Tidak benar jika Tiongkok akan menembak jatuh setiap pesawat yang masuk kawasan ADIZ tanpa izin,’’ tegas Kolonel Yang Yujun.
Dia menuturkan, Tiongkok tidak akan beraksi ekstrem bila pesawat-pesawat yang melanggar ADIZ tidak memprovokasi. Artinya, reaksi Beijing atas ujian AS, Jepang, dan Korsel memang sudah sewajarnya. ’’Reaksi kami akan berbeda-beda, bergantung pada peristiwa yang terjadi saat itu,’’ lanjut Yang sebagaimana dilansir Time pada Jumat lalu (29/11).
KETEGANGAN menyelimuti Laut Tiongkok Timur selama lebih dari sepekan terakhir. Jepang dan Tiongkok, yang memperebutkan Kepulauan Senkaku atau Kepulauan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer