Lubang Hitam Supermasif Sedot Awan Gas Bimasakti

Lubang Hitam Supermasif Sedot Awan Gas Bimasakti
Lubang Hitam Supermasif Sedot Awan Gas Bimasakti
BERLIN - Teleskop raksasa (very large telescope/VLT) milik The European Southern Observatory (ESO) untuk pertama kalinya berhasil menyingkap obyek lubang hitam supermasif yang merobek awan gas di Galaksi Bimasakti. Awan gas yang terkoyak oleh lubang hitam supermasif itu kini meregang hingga bagian depannya melewati titik terdekat dan mejauhi lubang hitam dengan kecepatan lebih dari enam juta mil per jam.

Astrophysical Journal yang dikutip redorbit.com, Rabu, (17/6), mengungkapkan bahwa para ilmuwan pertama kali menemukan awan gas yang memiliki massa beberapa kali massa Bumi itu mempercepat menuju lubang hitam pada 2011. Awan ini terus bergerak menuju benda antariksa raksasa, kemudian tersingkap melalui pengamatan baru yang menunjukkan itu meregangk karena keberadaan medan gravitasi intens lubang hitam supermasif.

"Gas di kepala awan kini membentang lebih dari 160 miliar kilometer di sekitar titik terdekat dari orbit ke lubang hitam. Dan perkiraan terdekat adalah sekitar 25 miliar kilometer dari lubang hitam itu sendiri," jelas Stefan Gillessen dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics di Garching, Jerman yang memimpin tim observasi.

Tim ini mampu mengukur kecepatan dari berbagai bagian awan seperti garis-garis melewati pusat lubang hitam. Mereka mampu melakukan hal ini dengan mengamati daerah dekat lubang hitam selama lebih dari 20 jam dari total waktu paparan teleskop VLT.

BERLIN - Teleskop raksasa (very large telescope/VLT) milik The European Southern Observatory (ESO) untuk pertama kalinya berhasil menyingkap obyek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News