Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon
Menyelam 22 Ribu Kali Angkat Artefak
Kamis, 06 Mei 2010 – 06:53 WIB

PERALATAN KOMPLIT- Salah seorang penyelam mengumpulkan barang-barang ke dalam rak. Tiap rak ditandai dari koordinat mana barang itu diambil. Itu untuk memudahkan penelitian. Foto: Luc Heymans for Jawa Pos Grup
Cara kedua adalah by chance. "Bisa juga disebut by accident," kata Luc lantas terkekeh. Biasanya, yang paling banyak tahu soal itu adalah nelayan. Misalnya, saat menjaring ikan, mereka mendapati jaringnya nyangkut di porselen atau keramik muatan kapal.
Para nelayan tersebut biasanya menginformasikan kejadian itu ke pemerintah setempat. Cara itulah yang mengawali perburuan harta karun di Laut Cirebon.
Pada 2003, sekelompok nelayan yang melaut di sekitar Cirebon mengalami kesulitan menarik jaringnya. Salah seorang nelayan lantas menyelam dengan peralatan seadanya ke dasar laut. "Ternyata, jaring tersangkut di mangkuk porselen," ungkap Luc lantas mengembuskan asap rokok putihnya.
Nelayan berhasil membawa sejumlah porselen dengan jaring. Namun, mereka tak bisa membawa lebih banyak karena kedalamannya mencapai 58 meter di bawah laut. Menyelam sedalam itu butuh peralatan selam komplet karena tekanan air bisa mengancam nyawa. Para nelayan lantas melaporkan temuan tersebut ke pemerintah setempat yang kemudian diteruskan ke KKP.
SEKITAR 270 ribu artefak yang diangkat dari kedalaman laut Cirebon dilelang di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu