Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon

Menyelam 22 Ribu Kali Angkat Artefak

Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon
PERALATAN KOMPLIT- Salah seorang penyelam mengumpulkan barang-barang ke dalam rak. Tiap rak ditandai dari koordinat mana barang itu diambil. Itu untuk memudahkan penelitian. Foto: Luc Heymans for Jawa Pos Grup
Mendengar kabar itu, Luc langsung turun bersama sejumlah rekannya. Dia menyewa sebuah kapal nelayan dan berangkat menuju koordinat 05? 14?55" Lintang Selatan dan 108?58?39" Bujur Timur dari Jakarta. Perjalanan itu memakan waktu 30 jam.

Dengan peralatan selam lengkap, Luc turun ke titik yang disebut nelayan. Benar saja, dia melihat gunungan mangkuk porselen. Panjang gunungan itu mencapai 40 meter dengan lebar sekitar 20 meter. "Dalam istilah kami bukan gunungan, tapi tumulus," katanya.

Luc lantas membawa beberapa porselen ke arkeolog sekaligus melapor ke KKP. Kementerian itu bersama sejumlah kementerian lain lantas menyetujui untuk menggali situs.

Sebuah kapal dengan panjang 71 meter buatan Irlandia didatangkan bersama 20 penyelam khusus arkeologi. "Awalnya memang 20 orang dari luar negeri. Tapi, mereka saya minta mengajar tenaga lokal agar bisa menggantikan mereka. Pada akhir penggalian, tinggal lima sampai enam orang, sisanya dari tenaga lokal semua," katanya. TNI dan Polri ikut mengamankan penyelaman.

SEKITAR 270 ribu artefak yang diangkat dari kedalaman laut Cirebon dilelang di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News