Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon
Menyelam 22 Ribu Kali Angkat Artefak
Kamis, 06 Mei 2010 – 06:53 WIB

PERALATAN KOMPLIT- Salah seorang penyelam mengumpulkan barang-barang ke dalam rak. Tiap rak ditandai dari koordinat mana barang itu diambil. Itu untuk memudahkan penelitian. Foto: Luc Heymans for Jawa Pos Grup
Penyelaman dilakukan dengan membuat peta imajiner lengkap dengan garis koordinatnya. Peta itu menempatkan tumulus dan perkiraan bagian kapal dilihat dari atas. Tiap kali mengambil porselen, penyelam harus menuliskan dari koordinat mana barang-barang tersebut diambil. "Itu agar bisa diteliti secara ilmiah," jelasnya.
Pengangkatan artefak tersebut dilakukan secara manual dengan alat penarik dari kapal rak per rak. Dua puluh penyelam secara bergilir menyelam selama 22 ribu kali.
Dalam usianya yang sudah lebih dari setengah abad, Luc masih tampak sehat dan bugar. Mengenakan kemeja lengan panjang putih dan celana krem dipadu sepatu kulit high ankle. Rambutnya warna perak menipis di bagian tengah. Tubuhnya tegap, kulitnya yang putih tampak lebih cokelat karena terbakar matahari. "I love sea," ujarnya. "Dia juga cinta laut," imbuhnya sambil menunjuk Adi Agung.
"Love apa?" kata Adi. Luc mengulang kalimatnya secara perlahan kepada lelaki dandy di depannya itu. "Enggak kali. Love woman sih iya. Ini gara-gara kebanyakan di laut, jadinya agak sinting," ujar Adi sambil memberi tanda dengan jari tangan di dahi. Keduanya kemudian tertawa lepas.
SEKITAR 270 ribu artefak yang diangkat dari kedalaman laut Cirebon dilelang di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu