Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon

Menyelam 22 Ribu Kali Angkat Artefak

Luc Heymans, Komandan Perburuan Harta Karun Laut Cirebon
PERALATAN KOMPLIT- Salah seorang penyelam mengumpulkan barang-barang ke dalam rak. Tiap rak ditandai dari koordinat mana barang itu diambil. Itu untuk memudahkan penelitian. Foto: Luc Heymans for Jawa Pos Grup
Penyelaman dilakukan dengan membuat peta imajiner lengkap dengan garis koordinatnya. Peta itu menempatkan tumulus dan perkiraan bagian kapal dilihat dari atas. Tiap kali mengambil porselen, penyelam harus menuliskan dari koordinat mana barang-barang tersebut diambil. "Itu agar bisa diteliti secara ilmiah," jelasnya.

Pengangkatan artefak tersebut dilakukan secara manual dengan alat penarik dari kapal rak per rak. Dua puluh penyelam secara bergilir menyelam selama 22 ribu kali.

Dalam usianya yang sudah lebih dari setengah abad, Luc masih tampak sehat dan bugar. Mengenakan kemeja lengan panjang putih dan celana krem dipadu sepatu kulit high ankle. Rambutnya warna perak menipis di bagian tengah. Tubuhnya tegap, kulitnya yang putih tampak lebih cokelat karena terbakar matahari. "I love sea," ujarnya. "Dia juga cinta laut," imbuhnya sambil menunjuk Adi Agung.

"Love apa?" kata Adi. Luc mengulang kalimatnya secara perlahan kepada lelaki dandy di depannya itu. "Enggak kali. Love woman sih iya. Ini gara-gara kebanyakan di laut, jadinya agak sinting," ujar Adi sambil memberi tanda dengan jari tangan di dahi. Keduanya kemudian tertawa lepas.

SEKITAR 270 ribu artefak yang diangkat dari kedalaman laut Cirebon dilelang di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News