Ludruk Tjap Toegoe Pahlawan setelah Minus Cak Lontong
Sulit Atur Jadwal Reuni di Kafe Milik Dargombes

”Tapi, akhirnya L itu kami panggil lontong. Sesuai postur dia, panjang besar mirip lontong,” terangnya.
”Kalau dia kurus kecil, bisa dipanggil Cak Sosis,” terang Ali Aridli menimpali. Keduanya pun terpingkal-pingkal.
Bahkan, Dargombes juga mengingat tingkah Cak Lontong ketika masih bersama-sama mereka.
”Dulu pernah ada telepon untuk Lontong. Menyebut begini, benar saya berbicara dengan Ibu Lis. Lontong menjawab, aku iki lanang, goblooog…..,” jelasnya. Kembali, Dargombes dan Ali terpingkal-pingkal.
Yang pasti, cukup asyik mendengarkan obrolan para pemain Tjap Toegoe Pahlawan itu.
Menurut mereka, sejak dulu hingga sekarang, Cak Lontong tidak berubah. Guyonannya, memang berkelas dan agak perlu berpikir. ”Dia itu selalu bermain dengan silogisme,” tuturnya.
Karena banyak keluar dari pakem yang ada, ludruk tersebut cepat sekali populer. Beberapa kali, Tjap Toegoe Pahlawan diseminarkan. Banyak yang bilang, Tjap Toegoe Pahlawan bukan lagi ludruk, tapi komedi semata.
Meski demikian, para pemainnya tetap mendapat puja-puji dari penggemarnya. ”Wis mahasiswa ITS, artis, punya uang lagi. Pokoke urip songo awake dewe iki,” jelasnya.
AGAK sulit melepaskan sosok Cak Lontong dari grup ludruk Tjap Toegoe Pahlawan. Maklum saja, Cak Lontong adalah salah satu tiang grup yang diawaki
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu