Luhut Binsar Dikabarkan Mundur dari Jabatan Menko Marves, Begini Faktanya

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara (jubir) Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardika menampik kabar bahwa Luhut Binsar Pandjaitan mundur dari jabatan Menko Marves.
"Tidak benar," ujar Jodi saat dikonfirmasi JPNN.com, di Jakarta, Selasa (24/10).
Beredar kabar bahwa Luhut Binsar meninggalkan kabinet Presiden Joko Widodo karena alasan pribadi. Saat ini, diketahui bahwa Luhut Binsar tengah menjalani pemulihan akibat sakit di Singapura.
"Menanggapi informasi yang beredar mengenai Pak Menko Luhut dikabarkan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, saya ingin memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar," tegas Jodi.
Menurut Jodi, Luhut masih dalam perawatan di Singapura dengan kondisi yang sudah sangat baik dibanding sebelumnya.
"Perawatan saat ini dititikberatkan pada fisiotherapy. Terima kasih atas perhatiannya," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia angkat suara mengenai isu yang menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mundur dari kabinet.
Bahlil mengaku sampai sejauh ini tidak mendengar isu tersebut. "Enggak, kok, saya enggak dengar, ya," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/10).
Juru Bicara (jubir) Kementrian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Jodi Mahardika menampik kabar bahwa Luhut Binsar Pandjaitan mundur
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Kabur ke Singapura, Ted Sioeng Mengaku Ikuti Saran Pengacara
- Bertemu Wadubes Terrece Teo, Rusdi Kirana Dorong Kerja Sama RI-Singapura Ditingkatkan
- Churchill Jonan
- Berkas Ekstradisi Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Segera Rampung
- Paulus Tannos Buronan Korupsi e-KTP Masih Berstatus WNI