Luhut Binsar Menangkap Sinyal Buruk, Wilayah PPKM Jawa Bali Wajib Hati-Hati
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah menangkap sinyal buruk soal kasus Covid-19.
Koordinator PPKM Jawa Bali itu menilai perlu ada peningkatan kewaspadaan semua pihak.
"Kami mengingatkan pentingnya kehati-hatian bersama, karena terdapat indikasi peningkatan Rt (angka reproduksi efektif) yang menunjukkan sinyal peningkatan kasus di Jawa Bali dalam sepekan terakhir ini," ujar Luhut Binsar dalam keterangan resminya, Senin (15/11).
Luhut Binsar menyampaikan beberapa kabupaten/kota di Jawa Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan.
Eks Menko Polhukam itu menyebut khusus wilayah Jawa Bali terdapat 29 persen kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu.
Kemudian, 34 persen kabupaten/kota mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.
“Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru)," tegas Luhut Binsar.
Menurut dia, saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan telah menangkap sinyal peningkatan kasus Covid-19 di Jawa-Bali.
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Libur Nataru 2024/2025, Sebanyak 220.342 Kendaraan Melintas di Tol JTTS
- Dishub Jakarta Tiadakan Ganjil Genap saat Natal dan Tahun Baru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- 4 Hari Libur Nataru, 175.594 Penumpang Keluar Masuk Stasiun Daop 4 Semarang