Luhut Binsar Pasang Target Besar, USD 4,3 Miliar pada 2024
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan memasang target besar. Dia ingin Indonesia masuk lima besar negara eksportir produk perikanan dunia.
Target itu disampaikan Luhut Binsar ketika meninjau area pengembangan tambak udang model supra intensif yang menggunakan teknologi Oxybam, program percontohan di Kampung Bahari Nusantara, di Jembrana, Bali, Jumat (25/2).
Tambak udang tersebut hasil inovasi anak-anak bangsa hasil kerja sama antara TNI Angkatan Laut, Pemkab Jembrana serta pihak-pihak swasta.
Luhut menilai program itu bukti bahwa Indonesia mampu melaksanakan program ketahanan pangan dan upaya peningkatan produksi udang nasional.
Terlebih lagi, selama ini udng menjadi salah satu komoditas ekspor utama dan sumber perolehan devisa terbesar dari sektor perikanan.
Dia pun berharap program tersebut bisa terus berlanjut dalam rangka mendorong target produksi pada 2024 sebesar 2 juta ton dengan nilai ekspor udang USD 4,3 miliar.
"Saya sungguh berharap agar program ini bisa sustain sehingga bisa memberikan manfaat yang sangat besar," kata Luhut dalam unggahan di akun Instagram @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, program itu tidak hanya bermanfaat dari segi inovasi teknologinya, tetapi juga memberi kontribusi untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Menko Luhut Binsar Panjaitan pasang target besar. Dia ingin Indonesia bisa produksi 2 juta ton udang pada 2024 dengan nilai ekspor USD 4,3 Miliar.
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda