Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran
![Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/06/09/menko-marvesluhutbinsar-pandjaitan-mengeklaim-tidak-ada-pemb-idgz.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama ini penyaluran bansos menghadapi kendala, seperti data ganda dan tidak tepat sasaran.
Luhut pun mendorong optimalisasi digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas bansos yang tepat sasaran, jumlah, dan manfaat.
“Selama lima tahun terakhir, saya melihat sendiri bagaimana efektivitas program perlindungan sosial menghadapi tantangan besar. Dari total Rp 500 triliun anggaran bansos, hanya separuh yang benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Data ganda, penerima yang tidak memenuhi syarat, hingga mereka yang bahkan tidak memiliki NIK menjadi kendala utama,” ujar Luhut dikutip Minggu (9/2).
Luhut mengaku saat ini pemerintah tengah membangun Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebuah sistem yang mengintegrasikan tiga pangkalan data utama yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Konsolidasi data ini akan diuji silang dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data penerima bansos.
“Saya bersyukur, BPS telah menyelesaikan finalisasi integrasi data ini, termasuk detail seperti nama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan,” lanjutnya.
Luhut menuturkan pemerintah juga akan menyinkronisasi informasi penerima manfaat dengan berbagai program perlindungan sosial lainnya, seperti bantuan sembako, subsidi listrik, dan LPG 3 kilogram, guna meningkatkan kualitas data dan efektivitas penyaluran.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Government Technology (GovTech), ekosistem digital pemerintahan yang diinstruksikan oleh Presiden Ri Prabowo Subianto untuk selesai pada Agustus 2025 mendatang.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama ini penyaluran bansos menghadapi kendala, seperti data ganda dan tidak tepat sasaran.
- PDB Indonesia Meningkat, Airlangga: Aktivitas Ekonomi Kuat
- Airlangga Sebut Perekonomian Nasional Solid Sepanjang 2024
- PDB Indonesia Meningkat jadi Rp 78,62 Juta Per Kapita
- AGP-MEG Bawa Keceriaan Imlek ke Rempang, Ada Barongsai Hingga Berbagi Sembako
- Ini Upaya Polda Riau Cegah Distribusi Sembako Terganggu Saat Melewati Jalintim KM 83
- Teguh Setyabudi Minta Bank DKI Memperkuat Perekonomian Jakarta sebagai Kota Global