Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran

Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama ini penyaluran bansos menghadapi kendala, seperti data ganda dan tidak tepat sasaran. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

“Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam memastikan bansos tersalurkan secara transparan, tanpa kebocoran, dan tanpa penyimpangan,” tegasnya.

Digitalisasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi anggaran. Dengan integrasi dan pemutakhiran data, pemerintah dapat mengurangi kebocoran anggaran serta mengalokasikan dana bantuan secara lebih optimal.

"Sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat yang berhak," bebernya.

Luhut optimistis langkah-langkah konkret itu mampu membuat sistem bansos lebih baik, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

“Saya percaya, dengan langkah besar ini, kita sedang membangun fondasi baru bagi sistem perlindungan sosial yang lebih efisien, akurat, transparan, dan berkeadilan,” pungkas dia.(antara/jpnn)

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama ini penyaluran bansos menghadapi kendala, seperti data ganda dan tidak tepat sasaran.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News