Luhut dan Muhadjir
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Banyak yang senang dengan perubahan ini. Seharusnya memang Menko PMK yang menjadi komandan perang melawan pandemi Covid-19.
Dia membawahi tujuh kementerian; kesehatan, pendidikan, sosial, agama, pedesaan, dan pemuda dan olahraga.
Semuanya sangat strategis dalam penanganan Covid-19.
Namun, selama ini Muhadjir tidak pernah tampil di depan. Dia hanya memainkan peran figuran saja. Peran utama selalu diambil oleh Luhut.
Kali ini Muhadjir benar-benar menjadi jenderal. Dia akan memimpin operasi penanggulangan pandemi. Salah satu tugas besarnya adalah memastikan bahwa selama dan setelah libur Natal dan Tahun Baru tidak terjadi gelombang penularan ketiga yang sekarang menghantui berbagai negara.
Kemampuan Muhadjir sedang diuji. Namun, kelihatannya dia siap. Sebagai orang sipil, pendekatan yang dilakukan Muhadjir pasti beda dengan Luhut.
Soal efektivitas memimpin, Muhadjir tidak kalah dari Luhut. Dalam hal ini Muhadjir adalah seorang jenderal.
Mungkin tidak banyak yang memperhatikan penampilan Muhadjir Effendy dalam beberapa kunjungan kerja ke daerah.
Muhadjir Effendy yang mengumumkan pembatalan itu. Seharusnya memang Muhadjir yang menjadi komandan perang.
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Pengakuan Erick Thohir setelah Timnas U-17 Indonesia Kalah Tebal dari Korut
- Erick Thohir Geram Undian Liga 4 Berjalan Kurang Transparan, Desak Gelar Drawing Ulang
- Timnas U-17 Indonesia ke Perempat Final Piala Asia, Simak Kalimat Eks Bos Inter Milan
- Pesan Ketum PSSI Setelah Timnas Indonesia Lulus Perempat Final Piala Asia U-17 2025