Luhut: Indonesia Jangan Seperti Mexico
![Luhut: Indonesia Jangan Seperti Mexico](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160214_115642/115642_840978_luhut_di_MKD___besar.jpg)
jpnn.com - JAKARTA – Pengaruh narkoba ternyata jauh lebih dahsyat dibanding aksi-aksi terorisme. Saat ini, Indonesia diperkirakan 33 orang meninggal setiap hari akibat narkoba.
Terhadap kejahatan narkoba tersebut, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pemerintah kini menaruh perhatian yang sangat serius.
Tidak hanya menghukum para pengedarnya, namun kini meningkatkannya dengan mengisolasi para pengedar di penjara-penjara khusus. Karena terbukti, kerap peredaran narkoba masih diotaki oleh para terpidana yang telah berada dalam penjara.
“Budiman (bandar narkoba kelas kakap, red) kini diisolasi, karena kemarin di Nusa Kambangan kami temukan oknum lembaga pemasyarakatan dibayar tokoh narkoba,” ujar Menko Polhukam pada acara Horas Halak Hita, Sabtu (13/2) malam.
Menurut Luhut, aksi nyata penanggulangan terhadap narkoba, perlu dilakukan secara berkesinambungan. Karena Indonesia saat ini telah menjadi destinasi dan produsen narkoba.
“Kita semua tentu tak mau Indonesia seperti Meksico. Terhadap para pengguna juga saat ini pemerintah melakukan pengobatan yang intensif,” ujar Luhut.
Menurut Luhut, langkah pengobatan diberikan terhadap para pecandu, karena terbukti, 62 persen penghuni penjara di seluruh Indonesia terkait narkoba.
“Di Medan malah 71 persen. Jadi narkoba ini sangat berbahaya. Tercatat, pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,9 juta jiwa, di mana 33 orang di antaranya meninggal. Kalau terorisme mungkin setahun belum tentu 33 orang. Walaupun dalam satu serangan mungkin seratus orang tewas,” ujar Luhut.(gir/jpnn)
JAKARTA – Pengaruh narkoba ternyata jauh lebih dahsyat dibanding aksi-aksi terorisme. Saat ini, Indonesia diperkirakan 33 orang meninggal setiap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat