Luhut Janji Dorong Penggunaan Motor Listrik Buatan Anak Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyempatkan diri menggeber salah satu sepeda motor listrik buatan anak bangsa bermerek Gesits. Luhut menunggangi Gesits berkeliling Jakarta dengan rute dari Monas lantas menyusuri Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, lantas kembali ke titik start.
Luhut merasa senang dan mengakui Gesits sudah cukup baik untuk digunakan. "Gesits tadi saya pakai itu sudah paten banget," tutur Lulut kepada awak media di sela pameran kendaraan listrik berlangsung di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (31/8).
Sejumlah menteri turut menyertai Luhut. Antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Luhut mengakui motor listrik tak bersuara. Menurutnya, suara dari perbincangan Airlangga dan Budi justru lebih terdengar ketimbang Gesits.
"Saya dengarnya hanya suara Pak Airlangga dan suara Pak Budi saja. Ya sebenarnya suaranya ada tapi sepilah. Suaranya itu ban ketemu aspal-lah. Seperti itu kira-kira suaranya," tegasnya.
Luhut menegaskan, pemerintah akan terus mendorong kehadiran motor listrik di Indonesia. Terlebih, Gesits merupakan motor buatan anak bangsa yang diproduksi di tanah air.
"Saya akan mendorong terus perusahaan agar bisa menciptakan motor listrik bisa digunakan secepatnya. Apalagi Gesits itu produksi dalam negeri. Ayo kita dorong lagi lebih banyak motor listrik buatan dalam negeri," tegasnya. (mg9/jpnn)
Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, pemerintah akan terus mendorong kehadiran motor listrik di Indonesia, apalagi Gesits merupakan motor buatan anak bangsa.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- QJMotor Belum Tertarik Boyong Motor Listrik ke Indonesia
- Hadir di Lebaran Fair, Sunra Usung Gaya Hidup Ramah Lingkungan
- IHSG Anjlok, Prabowo Akan Segera Temui Investor
- Tangkas Berbagi Ribuan Nasi Kotak Gratis di Depok
- Luhut dan Airlangga Bentuk Tim Khusus untuk Sikat Penghambat Investasi