Luka Puan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - WAKTU akan menyembuhkan luka. Saya percaya.
Saya sendiri terluka. Minggu lalu. Kaki terkena tajamnya bambu. Pedih sekali. Luka itu pun saya bawa pergi. Jauh. Benar, di Tiongkok luka itu sembuh.
Akan tetapi, itu bukan luka politik. Sembuhnya cepat, apalagi pakai obat. Bahkan, luka di bibir saya pun ikut sembuh: kena gigit.
Belakangan saya memang suka makan tebu. Tanaman sendiri. Di dekat rumah bambu yang baru. Tebu jadi obat rindu masa lalu.
PDI Perjuangan sedang memproduksi obat luka itu: seluruh kader dilarang bicara apa pun soal Gibran Rakabuming Raka.
Bahwa Gibran kader PDI Perjuangan itu sudah masa lalu. Bahwa ia baru bisa jadi wali kota Solo berkat jasa partai lupakan saja.
Kini Gibran sudah dewasa. Sudah menjadi kader partai lain. Jadi cawapresnya Capres Prabowo Subianto. Biarkan.
Seperti juga adiknya, Kaesang Pangarep, yang sudah menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Biarkan.
Dari peristiwa ini Mbak Puan seperti lahir sebagai tokoh berwajah baru. Masih harus terus dilihat sampai gempa mereda. Ini soal Gibran bin Jokowi.
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Tingtal Sebahu
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Mahfud MD Bilang Begini soal Lagu Band Sukatani yang Menyentil Polisi
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik