Lukai Hati Raja, Cendekia Ditangkap

Lukai Hati Raja, Cendekia Ditangkap
Lukai Hati Raja, Cendekia Ditangkap
BANGKOK - Sulak Sivaraksa, intelektual ternama sekaligus kritikus sosial Thailand, ditangkap polisi Kamis (6/11) sore. Penyebabnya adalah pidato yang dia sampaikan di Khon Kaen University pada Desember tahun lalu. Pidato itu dianggap menghina monarki yang dipimpin Raja Bhumibol Adulyadej.

''Dia (Sulak) ditangkap di rumahnya dan segera dibawa ke Khon Kaen,'' kata Jubir Kepolisian Bangkok yang tidak bersedia memberitahukan namanya Jumat (7/11). Itu bukanlah penangkapan pertama Sulak. Beberapa saat setelah dianggap menghina kerajaan dalam pidatonya, pria 76 tahun itu pun ditangkap. Tapi, dia lantas dibebaskan dengan jaminan.

Pada September 1991, Sulak juga pernah ditangkap atas tudingan yang sama. Setelah memberikan kuliah di Thammasat University, Bangkok, dia dikenai tudingan menghina kerajaan. Saat itu tudingan tersebut sempat membuat dia melarikan diri ke luar negeri. Tapi, Sulak lantas kembali ke Thailand setelah tuduhan tersebut dicabut pada 1995.

Di Negeri Gajah Putih, menghina raja atau kerajaan dianggap sebagai suatu tindak kriminal. Dakwaan lese-majesty seperti yang dikenakan kepada Sulak mengandung kompensasi hukuman kurungan maksimal 15 tahun. Kepolisian Bangkok melaporkan bahwa pihaknya sedang menangani sekitar 30 kasus serupa saat ini.

BANGKOK - Sulak Sivaraksa, intelektual ternama sekaligus kritikus sosial Thailand, ditangkap polisi Kamis (6/11) sore. Penyebabnya adalah pidato

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News