Lukai Hati Raja, Cendekia Ditangkap
Sabtu, 08 November 2008 – 15:00 WIB
BANGKOK - Sulak Sivaraksa, intelektual ternama sekaligus kritikus sosial Thailand, ditangkap polisi Kamis (6/11) sore. Penyebabnya adalah pidato yang dia sampaikan di Khon Kaen University pada Desember tahun lalu. Pidato itu dianggap menghina monarki yang dipimpin Raja Bhumibol Adulyadej. Di Negeri Gajah Putih, menghina raja atau kerajaan dianggap sebagai suatu tindak kriminal. Dakwaan lese-majesty seperti yang dikenakan kepada Sulak mengandung kompensasi hukuman kurungan maksimal 15 tahun. Kepolisian Bangkok melaporkan bahwa pihaknya sedang menangani sekitar 30 kasus serupa saat ini.
''Dia (Sulak) ditangkap di rumahnya dan segera dibawa ke Khon Kaen,'' kata Jubir Kepolisian Bangkok yang tidak bersedia memberitahukan namanya Jumat (7/11). Itu bukanlah penangkapan pertama Sulak. Beberapa saat setelah dianggap menghina kerajaan dalam pidatonya, pria 76 tahun itu pun ditangkap. Tapi, dia lantas dibebaskan dengan jaminan.
Baca Juga:
Pada September 1991, Sulak juga pernah ditangkap atas tudingan yang sama. Setelah memberikan kuliah di Thammasat University, Bangkok, dia dikenai tudingan menghina kerajaan. Saat itu tudingan tersebut sempat membuat dia melarikan diri ke luar negeri. Tapi, Sulak lantas kembali ke Thailand setelah tuduhan tersebut dicabut pada 1995.
Baca Juga:
BANGKOK - Sulak Sivaraksa, intelektual ternama sekaligus kritikus sosial Thailand, ditangkap polisi Kamis (6/11) sore. Penyebabnya adalah pidato
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29