Lukas Enembe Ditahan KPK, Uangnya Diduga Mengalir Sampai Australia

Lukas Enembe Ditahan KPK, Uangnya Diduga Mengalir Sampai Australia
Gubernur Papua Lukas Enembe resmi ditahan oleh KPK pada Selasa malam dan kini sudah berada di Jakarta. (Foto: Antara, Wahyu Putro)

Menko Polhukam Mahfud MD juga pernah mengatakan jika kasusnya bukan hanya gratifikasi.

"Saya sampaikan bahwa dugaan korupsi yang dijatuhkan kepada Lukas Enembe yang kemudian menjadi tersangka, bukan hanya gratifikasi Rp 1 miliar. Ada laporan dari PPATK tentang dugaan korupsi atau ketidakwajaran penyimpanan dan pengelolaan uang yang jumlahnya ratusan miliar," kata Menko Polhukam Mahfud MD pada September lalu.

PPATK telah menyerahkan 12 laporan hasil analisis kepada KPK berdasarkan data yang dihimpun sejak 2017.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh ABC Indonesia, hasil analisis PPATK antara lain menemukan banyak dana masuk yang berasal dari setoran tunai dalam jumlah besar dan cukup sering.

Jumlahnya bervariasi, pernah ada setoran tunai sekitar Rp500 juta dan Rp1,2 miliar dan kadang setoran tunai dilakukan oleh pihak lain.

Lukas Enembe (LE) juga terindentifikasi menerima dana dari berbagai pihak, baik pengusaha dan bahkan pegawai negeri sipil.

Pihak-pihak ini ditemukan tidak mengirimkan dana ke rekening LE saja, tetapi juga ke rekening keluarga yang jumlahnya mencapai puluhan miliar.

"Suatu kali ada setoran tunai ke rekening anak LE yang jumlahnya mencapai Rp50-an miliar," bunyi laporan hasil analisis itu.

Aktivis antikorupsi berharap agar penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe bisa dikembangkan tidak hanya pada dugaan penerimaan suap, tapi juga dugaan penyalagunaan dana otonomi khusus Papua dan pencucian uang di luar negeri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News