Lukas Enembe Luncurkan Buku 'Papua: Antara Uang dan Kewenangan'

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe meluncurkan hasil buah pikiran dan tulisannya di sela-sela kesibukannya memimpin provinsi di ujung timur Indonesia itu. Judulnya Papua: Antara Uang dan Kewenangan.
Peluncuran buku itu digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (19/9) petang. Hadir dalam peluncuran buku itu antara lain Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, tokoh Papua di Jakarta, Yorrys Raweyai, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Buku yang berisi 10 bagian dan setebal 282 halaman itu ditulis sendiri oleh Lukas di sela-sela kesibukannya memimpin Pemerintah Provinsi Papua. "Buku ini ialah catatan lepas saya selama kurang lebih memimpin Papua," tulisan Lukas di pengantar bukunya.
Dia mengatakan, pikiran-pikiran yang ada di dalam buku itu sebagian dikutipnya dari berbagai uraian tentang Papua.
"Sebagian lainnya saya angkat dari pengalaman pribadi saya selaku putra Papua yahg ditakdirkan sebagai seorang gubernur," ujar Lukas.
Melalui buku itu pula Lukas ingin memperkenalkan Papua yang dikagumi dan dicintai banyak orang, baik itu masyarakatnya, maupun seluruh nusantara hingga luar negeri. Menurutnya, uang saja tidak cukup untuk mengatasi persoalan di Papua karena karakteristik wilayahnya yang multikompleks dan multidimensional.
Atas dasar itu, Lukas bercita-cita mendorong revisi Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Sehingga, nantinya memberikan kewenangan yang lebih luas lagi kepada Pemprov Papua untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah ruah demi kesejahteraan rakyatnya.
"Tanpa kewenangan yang luas, kita hanya menjadi "peminta" dan "pengemis" yang setiap tahun mengiba dan mengharap kebaikan hati pemerintah mengasihani kita," ujar Lukas.
Gubernur Papua Lukas Enembe meluncurkan hasil buah pikiran dan tulisannya di sela-sela kesibukannya memimpin provinsi di ujung timur Indonesia
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi
- Tak Ada Luka Tembak di Jasad 11 Korban Pembantaian oleh KKB
- Komnas HAM Kecam KKB yang Bunuh Pendulang Emas di Papua
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda