Lukas Enembe Tersangka di KPK, Tokoh Adat Papua Sampaikan Permintaan Serius

jpnn.com, JAKARTA - Pemimpin adat (Ondoafi) dari Tanah Tabi di Papua Yanto Eluay meminta pemerintah pusat memberikan atensi terhadap pelayanan publik di provinsi itu.
Menurut Yanto, pelayanan masyarakat di sana terkendala setelah Gubernur Papua Lukas Enembe yang tersangka di KPK menderita sakit.
"Masyarakat Papua sangat membutuhkan pelayanan pemerintah," ujar Yanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (18/10).
Tokoh adat Papua itu meminta pemerintah pusat menunjuk penjabat untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan publik di Papua.
Dengan demikian, Lukas Enembe dapat fokus memulihkan kesehatan untuk menghadapi pemeriksaan oleh penyidik KPK.
"Saat ini Lukas Enembe sudah menjadi tersangka, beliau sedang sakit yang cukup berkepanjangan, saya kira pemerintah pusat sudah bisa mengambil langkah-langkah demi pelayanan kepada publik," tuturnya.
Yanto menegaskan masyarakat adat Papua mendukung langkah hukum yang dilakukan KPK terhadap Gubernur Lukas Enembe dan siapa pun yang terlibat penyelewengan keuangan negara.
"Saya boleh katakan seluruh komunitas masyarakat adat Papua mendukung penegakan hukum terhadap anak Papua, siapa pun dia," ujar Yanto Eluay.
Tokoh adat Papua Yanto Eluay punya permintaan serius kepada pemerintah setelah Gubernur Lukas Enembe tersangka di KPK dan sakit.
- Jaksa KPK Ungkap Selain Mbak Ita, Iswar Aminuddin Dapat Jatah
- KPK Periksa eks Dirut Telkomsigma Judi Achmadi terkait Kasus Korupsi Rp280 M
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN