Lukas Minta Pusat Tidak Sembarangan Ambil Keputusan soal Papua
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pemerintah pusat mau mempertahankan status otonomi khusus (otsus) bagi provinsi di ujung timur Indonesia itu. Pasalnya, anggaran otsus memberi manfaat yang sangat besar bagi Provinsi Papua.
Lukas sadar bahwa selama 13 tahun penerapannya, Otsus Papua belum memenuhi harapan. Tapi, ia minta pemerintah pusat juga melihat masalah yang dihadapi Papua dalam melakukan pembangunan.
"Jangan melihat ini dari kacamata pusat saja. Jangan sembarangan memutuskan, ini harus dilihat pelan-pelan," kata Lukas di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11).
Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, biaya pembangunan di Papua berbeda dengan wilayah-wilayah lain. Minimnya infrastruktur dan kondisi alam yang tidak bersahabat membuat biaya melambung tinggi.
"Kita bangun jembatan 500 meter saja itu habisnya 50 miliar. Jadi besar berapapun kita kirim tidak akan bermanfaat di Papua karena kemahalannya luar biasa," ujar Lukas.
Menurutnya, pemerintah pusat perlu membantu Papua dalam memecahkan masalah ini. Salah satunya, dengan mendorong berdirinya industri yang mendukung pembangunan infrastruktur di Papua.
Lukas pun mengingatkan, dana yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk Papua sebenarnya tidak besar. Apalagi jika dibandingkan dengan sumbangan Papua bagi penerimaan negara.
"Dana itu hanya dua persen dari rata-rata DAU nasional, jadi tidak besar. Saya juga telah mengambil kebijakan-kebijakan. Saya minta mendagri lihat juga itu," pungkas Lukas.(dil/jpnn)
JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pemerintah pusat mau mempertahankan status otonomi khusus (otsus) bagi provinsi di ujung timur Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Penampakan Bola Api Misterius di Yogyakarta, Warga Kaitkan dengan Banaspati
- PLN Indonesia Power Bantu Korban Kebakaran di Petamburan
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya