Lukisan Asli Bung Karno Terkubur
Senin, 19 Oktober 2009 – 11:56 WIB
Seperti diketahui, pada Pustaka Daerah Sumbar tidak hanya berisi buku-buku ilmu pengetahuan kekinian, tapi juga dipajang sejumlah buku bersejarah bangsa. Mulai dari buku sejarah Minang Kabau tempo doloe, sampai buku perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Buku Sejarah Minang Kabau itu antara lain terdiri perjalanan suku Minang Kabau, ranji dan soal adat Minang Kabau. Sementara di antara aset bersejarah nasional adalah lukisan karya asli Presiden RI Pertama Soekarno. "Menurut informasi, lukisan karya Bung Karno hanya ada di dua lokasi. Di Pustaka Sumbar dan di Blitar. Soalnya, sejak beberapa tahun lalu, pemerintah melarang memperbanyak dan memperjual belikan lukisan asli Bung Karno dimaksud," terang beberapa staf Pustaka Daerah yang ikut membantu proses evakuasi.
Tak hanya itu, pada pustaka terbesar di Sumbar itu, juga tersimpan Alquran kuno yang ditulis tangan dengan menggunakan tinta emas. Konon, Alquran gundul (tanpa baris, red) itu, tidak semua orang yang bisa mengangkatnya.
Sayangnya, hingga pencarian hari ketiga itu, belum bisa dideteksi apakah sejumlah buku dan karya seni memiliki nilai sejarah itu sudah terevakuasi. Soalnya, dari 14 truk yang mampu diangkat, dan dibawa ke tempat penampungan sementara di gedung Arsip dan Pustaka Wilayah, di Jalan Khatib Sulaiman, petugas belum merinci satu-persatu. "Kami baru melakukan pengamanan sementara dengan membawa buku-buku ini ke tempat yang aman. Nanti setelah ini, baru dilakukan seleksi per buku," sebut sejumlah petugas di gedung Arsip dan Pustaka Wilayah.
PADANG- Ambruknya gedung Pustaka Daerah Sumbar, di Jalan Diponegero Padang, dikhawatirkan ikut mengubur sejumlah barang bersejarah di gedung tersebut.
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan