Lukisan Kamal, Cermin Kegelisahan Minangkabau
Rabu, 29 Juni 2011 – 21:09 WIB
JAKARTA - Pelukis Kamal Guci terbilang satu-satunya seniman Indonesia asal Sumatera Barat yang punya kegelisahan batin sama dengan perantau Minang dalam menyikapi kekalahan telak budaya Minang yang disosoh oleh budaya asing. Lewat karyanya, Kamal Guci mencoba melawan gerak globalisasi yang berprinsip hanya yang kuat yang berhak hidup sementara yang kalah harus menjalani kemusnahan dengan sendirinya. "Interaksi Kamal Guci selama menjelajah ranah sepertinya belum menemukan sikap optimis terhadap budaya Minang yang diyakini oleh komunitasnya masih sanggup mengimbangi paket globalisasi tanpa sedikitpun memperlihatkan kegelisahan sebagaimana yang diperlihatkan oleh Kamal Guci dalam setiap lukisannya," ujar Fasli Jalal.
"Kegelisahan Kamal Guci yang memilih hidup di Minangkabau juga kegelisahan masyarakat Minang di perantauan dalam menyikapi budayanya yang kian tergusur oleh "peradaban baru" yang dikemas dalam hot issu globalisasi," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Prof Fasli Jalal, saat membuka pameran tunggal pelukis Kamal Guci, bertema "Menjelajah Ranah Menembus Rantau", di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (28/6) malam.
Baca Juga:
Ungkapan kegelisahan Kamal Guci terhadap Budaya Minang yang dikomunikasikannya melalui semua lukisan Rumah Gadang yang terkesan kokoh tapi di setiap bangunannya ada saja yang rusak bahkan miring, menambah kegelisahan perantau bahwa sesaat lagi Minangkabau itu akan "rata" dengan tanah. Kamal Guci secara cerdas menggambarkan kondisi ini melalui penampakan simbol globalisasi yakni antene parabola yang menyajikan informasi global tapi tidak memberi tempat bagi kearifan lokal.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelukis Kamal Guci terbilang satu-satunya seniman Indonesia asal Sumatera Barat yang punya kegelisahan batin sama dengan perantau Minang
BERITA TERKAIT
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi