Lukisan Kuno Dari 40.000 Tahun Lalu Ditemukan di Gua Kalimantan

Peneliti Indonesia dan Australia berhasil menemukan lukisan kuno bergambar binatang di gua Kalimantan Timur. Lukisan dari era 40.000 tahun lalu itu disebut-sebut sebagai gambar cadas figuratif tertua di dunia.
Kolaborasi tim Indonesia dan Australia yang terdiri dari 15 peneliti menemukan lukisan kuno itu di sebuah gua yang terletak di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur.
Proyek kolaborasi penelitian itu dilakukan sejak tahun 2015/2016 dan melibatkan para peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Indonesia (Puslit Arkenas), Institut Teknologi Bandung (ITB), Griffith University, Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur, Queensland University, dan Australian Synchrotron Victoria.
Lukisan yang tergolong gambar cadas itu diketahui bergambar banteng. Gambar Cadas' adalah gambar yang dibuat oleh manusia prasejarah pada permukaan batu yang keras, yang diwujudkan dalam bentuk lukisan, goresan, maupun cukilan.
Lewat metode penanggalan uranium-series, lukisan banteng itu diperkirakan berasal dari era 40.000 tahun lalu yang, menurut para peneliti, tergolong zaman es.
"Temuan ini sangat luar biasa karena kita bisa berimajijasi ribuan tahun lalu nenek moyang kita sudah meninggalkan jejak peradaban. Buktinya torehan itu masih bisa dilacak 40.000 tahun kemudian," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, dalam konferensi pers penemuan ini di Jakarta (8/11/2018).

Untuk menentukan tahun asal, para peneliti harus memotong sampel gambar dan dibawa ke laboratorium di Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia