Lukita Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Batam Jadi 4,5 Persen

jpnn.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi Batam, Kepulauan Riau, tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen. Ini karena kondisi perindustrian yang mulai membaik.
Pembangunan infrastruktur penunjang investasi juga sudah mulai bergerak. Demikian halnya dengan perizinan yang terus diperbaiki.
"Target pertumbuhan ekonomi di Batam 2018 adalah 4,5 persen. Tahun 2019 baru akan 7 persen. Kita yakin ini karena memang kita terus memperbaiki pelayanan dalam bidang investasi. Perizinan terus kita perbaiki," kata kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo di Nagoya Hill Hotel, Selasa (10/4).
Dia mengatakan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi ini, maka harus dilakukan pembangunan yang teritegrasi. Termasuk pengembangan Rempang-Galang yang akan jadi Kawasan Ekonomi Khusus.
Juga pembangunan Batam-Bintan dan pelabuhan kontainer Tanjungsauh. Khusus untuk kawasan Rempang Galang, ia berharap legalitas lahannya akan selesai tahun ini.
Di mana sekarang ini masih dibahas DPR RI dan kementerian kehutanan. Yang paling utama adalah menurunkan status hutannya dari hutan lindung menjadi hutan produksi konserversi.
"Kalau itu sudah selesai HPL nya keluar maka sudah bisa langsung diterapkan KEK nya di sana. Kita berharap tahun depan bisa dimulai KEK di sana," katanya.
Untuk mempercepat pelepasan hutan lindung ini, BP Batam dan dewan kawasan juga sudah mendesak. "Yang saya dengar dalam waktu dekat akan keluar Tetapi saya tidak mau bicara banyak karena dokumennya belum ada saya lihat,' katanya.
Pertumbuhan ekonomi Batam, Kepulauan Riau, tahun ini diperkirakan mencapai 4,5 persen. Ini karena kondisi perindustrian yang mulai membaik.
- ANTAM Hadirkan Aplikasi Mobile Logam Mulia, Investasi Emas Kini Makin Mudah
- Masuk Jateng, Investasi Senilai Rp 6 Triliun Bakal Serap 2.400 Tenaga Kerja
- Genjot Investasi, Prabowo Janji Ciptakan 8 Juta Lapangan Kerja
- Waka MPR Penuhi Undangan ADB, Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Apa Kabar Harga Bitcoin dan Ethereum di Awal 2025? Simak Ulasan Berikut Ini
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah