Lukman Niode adalah Orang yang Harus Dikalahkan di Gaya Punggung
jpnn.com, JAKARTA - Duka dan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Lukman Niode akibat COVID-19 bukan hanya dirasakan dunia olahraga tanah air.
Pesaing Lukman Niode, David Lim, asal Singapura mengaku kehilangan orang yang dia hormati.
Dia mengingat betul, saat dirinya masih berusia 15 tahun pada 1981.
Saat itu, dia baru memulai karier renangnya di dunia internasional untuk usia muda.
Keluarga Besar PB PRSI menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Perenang Nasional era 80an, yang juga Ketua Dewan Pakar PB PRSI Lukman Niode. pic.twitter.com/b4nElql2ui — Renang Indonesia (@PBPRSI) April 17, 2020
Sementara, Luki, panggilan Lukman, tiga tahun lebih tua darinya.
"Ketika saya datang ke sebuah perlombaan (SEA Games 1981), dia adalah orang yang harus bisa dikalahkan di gaya punggung. Saat bocah 15 tahun seperti saya datang ke sebuah lomba, siapa pun pasti tahu saat itu (SEA Games), siapa yang menjadi jagoannya," ungkap David dilansir situs The Straits Times.
Bukan cuma dunia olahraga di dalam negeri yang merasa kehilangan atas kepergian Lukman Niode.
- Lebih dari Sekadar Headphone Kedap Air, Suunto Aqua Punya 3 Keunggulan
- Dukung IOAC 2024, Taufik Hidayat Berikan Atensi Lebih kepada Renang Indonesia
- Kejuaraan Renang Millennium Cup Sprint Challenge 2024: 2 Kelompok Umur Pecahkan Rekor Nasional
- Indonesia Bawa Pulang 1 Medali dari Citi Para Swimming World Series Singapore 2024
- Harapan Menpora Dito dari Ajang Pari Sakti Diving International Competition 2024
- Antusiasme Peserta Kalila Masters Swimming Championship 2024 Tinggi, Negara Tetangga Turut Ikut