Lukman Puji Pelayanan NOC Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo
Bukan hanya NOC Indonesia, kata Lukman, Chef de Mission (CdM) Rosan P Roeslani juga sangat memerhatikan kebutuhan seluruh atlet dan offisial. "Pak Rosan juga sangat memerhatikan atlet dan offisial dan sering mengajak kami berdiskusi,” katanya.
Berbicara peluang Eko untuk 2024, Lukman yakin anak latihnya itu masih bisa mampu unjuk gigi. Dengan catatan, katanya, Eko mendapat program latihan yang menunjang peformanya.
Apalagi meski belum bisa mendapat medali emas di Tokyo, Eko membuktikan telah menjadi lifter pertama di Indonesia dan kedua di dunia yang tampil pada empat Olimpiade dan semuanya membawa pulang medali.
Baca Juga: Mencurigakan, Mobil Innova Tak Bertuan Diperiksa Polisi, Isinya Mengejutkan
“Terkait usia tak jadi soal asalkan Eko menjalani program yang sesuai. Ada contoh lifter China yang berusia 37 tahun Lu Xiaojun meraih medali emas di 81 kg putra pada Olimpiade kemarin. Saya masih memiliki keyakinan, ia masih berpotensi meraih ambisi mendapat emas di Olimpiade,” tambahnya.(dkk/jpnn)
Pelatih angkat besi Indonesia yang dipinjam dari Timnas Angkat Besi Thailand Lukman mengatakan baru kali ini merasa insan olahraga Indonesia mendapat perlakuan istimewa. Baik persiapan, keberangkatan, pelayanan selama di Desa Atlet, hingga kepulangan.
Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad
- Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
- Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Olahraga Angkat Besi, Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Rizki Juniansyah Punya 3 Menu Makanan Favorit, Apa Saja?
- Olimpiade Paris 2024: Mengintip Peluang Medali Pejuang Terakhir Indonesia, Nurul Akmal
- Pupuk Indonesia Grup Bangga Bisa Berkontribusi dalam Pembinaan & Pengembangan Atlet Angkat Besi
- Olimpiade Paris 2024, Rosan: Terima Kasih Rizki Juniansyah atas Semangat dan Dedikasi