Lukman Tak Ambil Bonus
Jumat, 07 September 2012 – 07:39 WIB

Lukman Tak Ambil Bonus
JAKARTA - Sikap tegas diambil para atlet dan pelatih angkat besi yang bertanding di Olimpiade 2012 lalu. Mereka tak mau mengambil bonus dari Kemenpora karena dianggap tidak seusai dengan jerih payah ketika menghasilkan prestasi bagus di multieven empat tahunan tersebut. Polemik itu muncul ketika Kemenpora hanya mengapresiasi pelatih Lukman sebesar Rp 75 juta atas prestasi membawa anak asuhnya meraih sekeping perak dan perunggu di Olimpiade lalu. Rinciannya, Rp 50 juta untuk perak yang disumbangkan Triyatno serta Rp 25 juta atas perunggu yang disabet Eko Yuli Irawan. Nominal tersebut memang sangat timpang dibanding bonus untuk Olimpiade 2008. Saat itu, Lukman mendapatkan Rp 200 juta atas prestasinya membawa Triyatno dan Eko mendapatkan masing-masing sekeping perunggu. Sementara, bonus untuk Eko dan Triyatno masing-masing Rp 300 juta.
Jumlah yang diterima Lukman sangat jomplang dengan bonus bagi para atlet. Triyatno yang bertanding di kelas 69 kg mendapatkan Rp 400 juta. Sedangkan Eko yang berjibaku di kelas 62 kg berhak mendapatkan Rp 200 juta.
Baca Juga:
"Saya bukan ingin aji mumpung karena sedang ada di jajaran pelatih top level. Tapi mbok ya jangan timpang banget. Ini juga menyangkut pelatih-pelatih di masa depan. Kalau seperti ini terus, para pelatih di masa depan juga berpotensi mendapatkan perlakuan yang sama," terang Lukman.
Baca Juga:
JAKARTA - Sikap tegas diambil para atlet dan pelatih angkat besi yang bertanding di Olimpiade 2012 lalu. Mereka tak mau mengambil bonus dari Kemenpora
BERITA TERKAIT
- Peringati HUT Ke-91, GP Ansor Gelar Gowes 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah
- 389 Tim Siap Berpartisipasi di BALI 7s 2025 Presented By Bank Mandiri
- Misi Meregenerasi Pemain Bali United Selesai, Pelatih Teco Beber Rencana Masa Depan
- Makna Gol Gustavo Franca saat Persib Hantam Bali United
- Finalis NBA Tahun Lalu Tumbang, Grizzlies Masuk Playoffs
- MilkLife Shakers Makin Kukuh di Puncak Klasemen Grup A JSSL Singapore 7’s 2025