Lulus Cum Laude, Diburu Perusahaan Eropa, Pilih Pulang Kampung
Rabu, 10 Juli 2013 – 00:18 WIB
"Alasan traveling, misalnya. Saat seseorang akan bepergian ke suatu negara yang endemi penyakit tertentu, perlu divaksin sebelumnya. Jamaah haji atau umrah harus divaksin meningitis," jelasnya.
Namun, tidak sedikit informasi yang salah beredar di internet terkait dengan imunisasi. Misalnya, informasi yang menyebutkan bahwa imunisasi memang sengaja memasukkan kuman. Atau, imunisasi dikaitkan dengan isu-isu konspirasi Yahudi. Karena itu, sejak pulang dari Siena, Dirga makin aktif di twitterland untuk meluruskan informasi yang keliru terkait dengan imunisasi, khususnya imunisasi untuk orang dewasa.
Selain media Twitter, Dirga aktif memberikan informasi seputar vaksinasi dan imunisasi di grup Facebook dengan nama Gerakan Sadar Imunisasi (GeSaMun) serta melalui website: www.imunindo.com. Di sela-sela kesibukannya sebagai dokter, dia selalu menyempatkan untuk menjawab pertanyaan yang masuk ke media sosial dan internet yang dikelolanya.
Namun, upaya menyebarkan informasi tersebut bukan tanpa kendala. Ada saja pihak yang tidak bisa menerima informasi yang diberikan Dirga. Bahkan, dia pernah terlibat "Twitwar" dengan kelompok anti-vaksin. Namun, karena memiliki dasar ilmu yang mumpuni, dia tidak gentar melayani kelompok tersebut.
SANGAT sedikit ilmuwan yang tertarik menggeluti imunologi dan vaksinasi. Di antara yang sedikit itu, dr Dirga Sakti Rambe merupakan vaksinolog pertama
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408