Lulusan Australia di Luar Negeri Memohon Perpanjangan Visa Sementara
Para mahasiswa internasional mengatakan kadang mereka harus menghabiskan biaya lebih dari A$20 ribu (sekitar Rp200 juta) untuk biaya hidup per tahun, di samping biaya kuliah yang tinggi.
Mereka juga harus lulus terlebih dahulu sebelum bisa mendapatkan visa 485.
Visa 485 (TGV) ini juga merupakan salah satu jalur bagi mereka untuk mendapatkan status visa permanen.
"Kami sudah membayar banyak uang dan setelah kerja keras sekian lama, kami tidak mendapat imbalan apapun," kata Rohit Goyal, salah seorang penggagas kampanye "Visa 485 Lives Matter".
"Inilah sebenarnya masa kami mendapatkan imbalan atas investasinya, untuk mendapatkan penglaman di Australia untuk melakukan sesuatu dalam hidup kami, dan sekarang tiba-tiba terjadi pandemi."
Rohit Goyal yang berasal dari Sydney mengunjungi keluarganya di India awal Maret tahun lalu.
Dia sudah berencana akan kembali ke Sydney bulan April namun sekarang sudah hidup terpisah dari pacarnya selama lebih dari satu tahun.
"Dia tidak bisa ke India untuk mengunjungi saya, dan saya tidak bisa kembali ke sana juga," katanya.
Ribuan sarjana Australia yang memengang visa sementara TR 485 yang tidak bisa masuk ke Australia menyerukan agar pemerintah mengizinkan mereka memperpanjang atau membekukan visa
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata