Lulusan SMA Berbakat Naik, Daya Tampung Kampus Rendah
Pertama adalah program penjaringan siswa lulusan SMA yang berbakat dan memiliki prestasi akademis yang bagus untuk diberi kesempatan dan dipacu agar menjadi tenaga ahli atau ilmuwan kelas dunia.
Jumlah siswa lulusan SMA berbakat setiap tahun meningkat namun tidak sebanding dengan daya tampung atau kapasitas perguruan tinggi terbaik di tanah air.
“Bahkan untuk prodi tertentu sangat tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMA berbakat,” kata CEO Euro management Indonesia dan Ketua Yayasan Pendidikan Eropa Indonesia (YPEI) Bimo Sasongko, Kamis (29/12).
Kondisi tersebut memerlukan terobosan dengan membuka kesempatan lulusan SMA berbakat untuk belajar ke luar negeri.
Agar mampu menembus perguruan tinggi ternama di luar negeri, mereka perlu diarahkan hingga diberi insentif lewat beasiswa atau kredit mahasiswa.
Mereka perlu program matrikulasi, penguasaan bahasa asing beserta aspek budaya, tangguh menghadapi proses seleksi masuk perguruan tinggi, serta mendapatkan program pendampingan agar lancar memulai studinya di luar negeri.
Kedua adalah program vokasional berbasis link and match.
Penekanan program adalah mengembangkan sistem apprenticeship seluas-luasnya di tanah air.
JPNN.com – Jumlah angkatan kerja di Indonesia sepanjang 2016 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127,67 juta.
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- PT. KSP Aktif Berpartisipasi Membangun Pendidikan Banten
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'