Lumpuh dan Mengecil, Titin Menanti Uluran Dermawan
Didiagnosa Terkena Cerebral Palsy
Jumat, 25 November 2011 – 02:48 WIB

Lemah : Titing Anggraini, bocah 13 tahun yang diduga mengalami kelumpuhan fungsi motorik otak atau Cerebral Palsy (CP), terbaring lemah di Shelter Pasien di Salemba, Jakarta Rabu (23/11). Foto : Zulhakim/JPNN
JAKARTA - Kondisi menyedihkan dialami Titin Anggraini, warga Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini terbaring lunglai di di Shelter Penampungan Pasien milik Dompet Dhuafa, di Salemba, Jakarta. Titin yang kini berusia 13 tahun itu, didiagnosa menderita kelumpuhan fungsi motorik otak atau Cerebral Palsy (CP).
‘’Dokter menyebut, titin terkena CP (Cerebral Palsy),’’ ujar Abdul Hanan, pendamping titin dari Dompet Amal Sejahtera Ibnu Abbas (Dasi) NTB di Jakarta, Kamis (24/11).
Baca Juga:
Dalam dunia kedokteran, CP merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelumpuhan fungsi motorik akibat adanya kerusakan otak pada anak, tanpa melihat penyebab ataupun akibat dari kerusakan tersebut pada anak.
Seperti diketahui, semenjak berusia dua tahun bocah asal Desa Prapen, Praya, Lombok Tengah NTB ini telah mulai menderita penyakit CP. Tak seperti bocah seusianya, pertumbuhan Titin juga. Tubuhnya mengecil dan mengalami kelumpuhan.
JAKARTA - Kondisi menyedihkan dialami Titin Anggraini, warga Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini terbaring lunglai di di Shelter Penampungan
BERITA TERKAIT
- Wamenaker Noel Pastikan Kemnaker Berada di Garis Terdepan Perjuangkan Hak Buruh Sritex
- Sachrudin-Maryono: Jadikan HUT Kota Tangerang sebagai Momen Perkuat Kebersamaan & Kolaborasi
- Prof Agus Surono: Jangan Biarkan Satu Institusi Menjadi 'Superbodi'
- Selamat, Guru Besar Untar Profesor Ariawan Gunadi Raih Penghargaan Internasional
- Baznas (Bazis) DKI Luncurkan 18 Program Ramadan, Target Kumpulkan ZIS Rp 120 Miliar
- Sritex Setop Operasional 1 Maret, Karyawan Teken Surat PHK