Lumpuh sejak Umur 4 Tahun, Risnawati Sukses Berjuang Wujudkan Mimpinya (1)
Termotivasi setelah Diejek, Sudah Bagikan 1.500 kursi Roda Gratis
Selasa, 10 Mei 2011 – 08:08 WIB
Apa yang dicapai Risna saat ini dilalui dengan tidak mudah. Dia menuturkan, ketidaksempurnaannyalah yang mendorongnya tetap berjuang demi kaum difabel. "Sebab, saya merasakan susahnya menjadi penyandang difabel," kata Risna ketika ditemui Jogja Raya (Jawa Pos Group) di kantornya, eks gedung registrasi UGM, Jalan Kaliurang km 4,5, Sumilir, Jogjakarta, kemarin (9/5).
Risna lantas menceritakan awal mula dirinya mengalami kelumpuhan. "Saat itu, 19 Juni 1976, saya demam tinggi hingga tidak sadarkan diri," ujar perempuan kelahiran Gunungkidul 38 tahun silam tersebut.
Lantas, orang tuanya membawa Risna ke RS Panti Rapih, Jogjakarta. Di sana, Risna diisolasi di sebuah kamar selama 40 hari tanpa seorang pun yang menungguinya. Ketika sadar, dia kebingungan karena tidak mampu menggerakkan badan.
Namun, ibu saya dengan cinta kasih mengirim (boneka) teddy bear dan boneka kecil lewat suster. Boneka-boneka itulah teman saya," ujar anak sulung di antara tiga bersaudara tersebut. Berdasar keterangan dokter, Risna terserang polio, penyakit yang waktu itu menjadi epidemi di Gunung Kidul. Dia harus diisolasi. Sebab, tutur Risna, dokter saat itu menyatakan bahwa polio dapat menular melalui bau lendir atau berak si penderita yang tercium anak lain.
Sejak berumur empat tahun, Risnawati Utami lumpuh. Menjadi seseorang dengan stigma cacat alias difabel (different ability) membuat dia malah bersemangat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408