Lumpuh, Terpaksa Ikut Ujian Tahun Depan
jpnn.com - Pelaksanaan hari pertama Ujian Sekolah (US) SD se-Malang Raya, Jawa Timur nyaris tanpa cela, kemarin. Dari seluruh daerah Malang Raya, hanya dua siswa yang absen, masing-masing dari Kota Malang dan Kota Batu. Pihak Kepolisian sendiri tak mau main-main dan mengerahkan pengamanan khusus.
Polres Malang Kota menerjunkan petugas untuk mengamankan pelaksanaan US SD. Selain bertujuan untuk membantu kelancaran US SD, juga mengantisipasi adanya pelanggaran. Tidak banyak perbedaan signifikan saat pengamanan US SD dengan UN SMP dan SMA beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan AKP Dwiko Gunawan SH, Kasubag Humas Polresta Malang kepada Malang Post (Grup JPNN.com), Rabu (21/5). “Puluhan personel kami tugaskan. Satu personel bertugas menjaga enam sekolah,” ujar pria berdarah Minang ini.
Kata Dwiko, karena tak menjadi penilaian kelulusan, maka kecurangan pada tingkat SD cenderung lebih kecil. Dia juga menambahkan, para personel berada di bawah tanggung jawab Kapolsek setiap kecamatan sebagai perwira pengendali. Pengamanan US SD juga dibantu oleh Babinkamtibmas Kota Malang.
Dalam bertugas, personel memakai pakaian preman. “Ini dilakukan untuk mengurangi adanya kecurigaan siswa. Ketika memakai pakaian dinas, dikhawatirkan para siswa bertanya-tanya dan tidak fokus dalam mengerjakan soal,” ujar Dwiko, panggilan akrabnya.
Pantauan pelaksanaan US SD, di SDN Jatimulyo 1, sebanyak 17 siswa mengikuti ujian. Jumlah tersebut terdiri dari 11 putri dan lima putra. Di antara mereka, ada satu siswa yang melakukan ujian sendiri, terpisah dengan teman-teman lainnya. Siswa tersebut masuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus (ABK).
Siswa ABK itu bernama Muhammad Kasogi Ferlandes. Menurut Kepala SDN Jatimulyo 1, Kurniati, Kasogi merupakan ABK yang memiliki autis ringan. Kasogi menjalani ujian seorang diri dipantau oleh dua orang pengawas dalam satu ruang kelas.
"Soal yang harus dikerjakannya juga berbeda dengan reguler. Karena kemampuannya juga berbeda. Soalnya tidak dari provinsi, tapi dibuatkan tim ABK," papar Kurniati.
Sementara itu di Kota Batu, satu siswa batal ikut Ujian Sekolah (US) lantaran sakit. Yakni, Restu Nilam Cahya yang merupakan siswa SD Muhammadiyah 04 Kota Batu. Akibatnya, bocah kelas 6 A inipun dijadwalkan dapat ikut ujian sekolah tahun depan. Meski ada ujian susulan seminggu setelah US, sebab dokter yang merawatnya pesimis siswa tersebut dapat sembuh cepat.
Pelaksanaan hari pertama Ujian Sekolah (US) SD se-Malang Raya, Jawa Timur nyaris tanpa cela, kemarin. Dari seluruh daerah Malang Raya, hanya
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu